Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Lanjutkan Monorel, "Mules" Bang Yos Hilang

Kompas.com - 17/10/2013, 08:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dilanjutkannya proyek pembangunan monorel membuat mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso lega. Pria yang akrab disapa Bang Yos itu mengaku mules-nya sudah hilang karenanya.

"Mules saya hilang. Saya tuh selama ini kalau melihat tiang-tiang yang mangkrak mules perut saya," kata Bang Yos saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (16/10/2013) malam.

Selain mengapresiasi langkah Jokowi melanjutkan pembangunan monorel, Bang Yos juga mengapresiasi dilanjutkannya megaproyek transportasi massal lainnya, yaitu mass rapid transit (MRT). Sutiyoso menceritakan, sejak tahun 2006, ia telah menandatangani perjanjian pembangunan MRT bersama Menteri Keuangan saat itu, Boediono. Ketua Umum PKPI itu pun berterima kasih kepada Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Jokowi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama karena dapat mewujudkan mimpi rakyat Jakarta untuk memiliki MRT dan monorel.

"Sebuah mimpilah ya memiliki MRT dan monorel. Masak yang duluan nanti Ujung Pandang dan Surabaya? Bukannya ibu kota negara," ujarnya.

Di samping itu, Sutiyoso juga mengaku optimistis monorel tidak akan kembali mangkrak pembangunannya. Sebab, pengelola proyek itu, yaitu PT Jakarta Monorel, sudah mengetahui segala sesuatu kajian yang berhubungan dengan monorel. Orang-orang yang berada di dalamnya juga telah mempelajari kesalahan pada masa lalu.

Ia mengimbau kepada para direksi PT JM agar pengalaman yang lalu menjadi pembelajaran ke depannya. "Selama saya sudah pensiun, enam tahun mules perut saya. Lewat Kuningan, ada tiang mangkrak, enggak diteruskan. Sekarang sudah berhenti mules-nya," kata Sutiyoso.

Megaproyek monorel ini telah mangkrak sejak tahun 2007. Selama pemerintahan Fauzi Bowo, tidak ada sinyal proyek yang baru mengerjakan tiangnya itu akan dilanjutkan. Baru pada pemerintahan Jokowi-Basuki, Pemprov DKI melanjutkan proyek besar tersebut.

Sekadar informasi, megaproyek monorel merupakan sistem mass rapid transit berbentuk kereta rel tunggal (monorel). Pembangunan monorel di Jakarta akan terbagi dalam dua jalur, yaitu green line sepanjang 14,3 kilometer dengan 16 stasiun dari Palmerah ke Kuningan melalui Sudirman, lalu jalur blue line sepanjang 13,7 kilometer dengan 14 stasiun dari Kampung Melayu sampai Grogol.

Untuk menjamin pembangunan berjalan lancar dan tidak mengalami gangguan apa pun, Pemprov DKI telah membentuk tim khusus untuk mengawasi pembangunan monorel dan mass rapid transit (MRT). Tim khusus tersebut di bawah koordinasi Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Sarwo Handayani dengan melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta.

Tim khusus pengawasan pembangunan monorel ini akan bekerja mengawal PT Jakarta Monorail selaku investor dan China Communications Construction Company Ltd (CCCC) sebagai kontraktor monorel. Tidak hanya itu, Gubernur Jokowi juga menjamin pembangunan monorel akan selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, yaitu selama 3 hingga 3,5 tahun, karena seluruh dokumen kelengkapan administrasi pembangunan serta kesiapan dana investasi telah tersedia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com