Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Buruh Datang, Jalan Seputar Istana Ditutup

Kompas.com - 17/10/2013, 13:17 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesi (KSPSI) tiba di Istana Negara Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2013) siang. Jalan di seputar Istana Negara ditutup karena buruh sudah memenuhi jalan.

Sebelum tiba di Istana, buruh melakukan aksi long march dari bundaran Hotel Indonesia. Mereka datang dan langsung membentangkan bendera serta melakukan orasi menuntut dicabutnya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2013 tentang upah minimum. Buruh juga menolak sistem kerja alih daya atau outsourcing.

"Pemerintah tidak boleh melakukan politik upah murah karena semakin membuat beban kepada kita," kata Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea di depan Istana Negara, Kamis (17/10/2013).

Massa memenuhi Jalan Medan Merdeka Utara tepatnya di depan Istana Negara hingga di Jalan Medan Merdeka Barat di depan gedung Radio Republik Indonesia (RRI). Sekitar 3.000 polisi gabungan dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, Polsek Metro Gambir dikerahkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Polisi juga dilengkapi dengan kendaraan taktis, seperti baracuda dan water canon, yang sudah ditempatkan di sekitar Istana.

Arus lalu lintas menuju Istana Negara juga sudah ditutup sesaat setelah massa buruh tiba. Jalan Medan Merdeka Timur mengarah Istana ditutup di depan kantor pusat Pertamina. Pengendara dari arah Harmoni dialihkan melewati Jalan Juanda. Sementara itu, Jalan MH Thamrin di depan patung kuda dialihkan melalui Jalan Kesehatan dan Jalan Medan Merdeka Barat.

"Penutupan jalan ini selama buruh melakukan aksi unjuk rasa," kata Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Apollo Sinambela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com