Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Demo Lagi, Jalan MH Thamrin Nyaris Tertutup

Kompas.com - 10/10/2013, 11:41 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Serikat buruh kembali berunjuk rasa dengan turun ke jalan-jalan di Jakarta, Kamis (10/10/2013). Sejak pukul 10.00 WIB, ribuan buruh memadati Jalan MH Thamrin di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

Data dari Polda Metro Jaya menunjukkan, aksi unjuk rasa ini dilakukan oleh Forum Buruh DKI Jakarta dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Ketua Forum Buruh DKI Jakarta Muhammad Toha mengatakan, dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2013 tentang kebijakan penetapan upah minimum, tersirat kebijakan pembatasan kenaikan upah yang tidak boleh lebih dari kebutuhan hidup layak (KHL).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal KSPI Muhammad Rusdi mengatakan, demonstrasi buruh hari ini dilakukan untuk mendorong Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo agar menaikkan jumlah item (hal) dalam penghitungan KHL menjadi 84 hal. Menurut Rusdi, 60 hal KHL yang diberlakukan sekarang ini sudah tidak relevan sebagai standar penentuan kenaikan upah minimum.

Aksi unjuk rasa buruh hari ini dilakukan dengan long march ke kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transportasi, Kementerian Perindustrian, Balaikota DKI Jakarta, dan berakhir di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta.

Berdasarkan pantauan Kompas.com sekitar pukul 11.30, ribuan buruh nyaris menutup Jalan MH Thamrin. Jalur yang tersisa hanya jalur transjakarta. Akibatnya, situasi lalu lintas di jalan tersebut tersendat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com