Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akan Hadirkan Bebek-bebekan di Waduk Ria Rio

Kompas.com - 21/10/2013, 20:05 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Joko Widodo tak setengah-setengah menata Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur. Jika proses penataan taman rampung, maka dia akan menambahkan wisata air, yakni berupa perahu bebek di waduk.

"Ada wisata airnya, ada bebek-bebekan. Nggak cuma itu, ada uler-uleran juga," ujar Jokowi saat berkunjung ke waduk itu, Senin (21/10/2013).

Jokowi menjelaskan, masyarakat di DKI Jakarta perlu memperoleh sosialisasi pentingnya ruang terbuka hijau bagi pusat aktivitas. Salah satunya adalah dengan membuka fasilitas soal aktivitas warga di sejumlah ruang terbuka hijau, termasuk wisata air.

Dengan begitu, warga memiliki "budaya taman", seperti dikutip dari pengamat perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Joga. Menurutnya budaya taman adalah kondisi masyarakat yang menjadikan taman sebagai salah satu pusat aktivitasnya sehari-hari. Mulai dari bermain, belajar, hingga soal interaksi sosial.

Jokowi juga sempat melontarkan candaan bahwa warga bisa berenang di waduk seluas 8 hektar tersebut. Wartawan pun nyeletuk, "Enggak gatel-gatel apa, Pak?" Jokowi pun menjawab, "Lah kan ditanya, bisa buat berenang atau enggak, ya saya jawab iya bisa, tapi gatel-gatel," ujarnya.

Baru 20 persen

Di waduk tersebut, Jokowi sempat berkeliling di sisi selatan, sisi yang tamannya mulai ditata. Bau tak sedap pun mengiringi langkah sang gubernur melihat sisi timur, tempat sebagian rumah warga masih tampak berdiri. Sementara itu, di sisi sebelahnya, area waduk tampak telah bersih.

"Aduh, pusing, bau dari mana ya ini," ujar Jokowi sambil menutup hidungnya di tepi waduk tersebut.

Jokowi memprediksi, bau itu berasal dari sampah atau limbah yang ada di waduk tersebut. Ia mengatakan, hingga saat ini, penataan baru 20 persen. Ia pun yakin, bau seperti itu tak tercium lagi jika penataan taman selesai.

Sebelumnya diberitakan, kawasan Waduk Ria Rio akan ditata oleh empat instansi. Sisi barat, timur, dan utara akan dibangun oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Adapun sisi selatan akan dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo. Sementara itu, normalisasi waduk akan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Semuanya menggunakan APBD. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com