Feri, salah seorang pedagang, mengungkapkan semula PD Pasar Jaya berencana melaksanakan revitalisasi pasar yang telah berdiri selama 20 tahun tersebut dengan merombak dan membangun ulang di lahan yang sama. Namun, belum semua pedagang setuju, pemberitahuan relokasi telah diumumkan oleh PD Pasar Jaya kepada pedagang.
"Mereka (PD Pasar Jaya) curang, memalsukan surat tanda tangan persetujuan pedagang untuk bersedia pindah ke tempat lain. Padahal kita para pedagang sudah bilang kalau menolak," ujar Feri kepada Jokowi, Rabu (23/10/2013).
Menurut Feri, yang menjadi keberatan pedagang, di tempat baru, PD Pasar Jaya mematok harga sewa terlampau tinggi. Setiap bulannya, mereka dikenai Rp 7 juta untuk lantai satu, Rp 5 juta untuk lantai 2, dan Rp 3 juta lantai 3. Nominal tersebut dianggap tak sesuai dengan pemasukan pedagang onderdil otomotif tersebut.
"Makanya kita beberapa waktu lalu mengadu ke gubernur. Alhamdulilah, beliau enggak lama datang ke sini, cepet, mudah-mudahan kelar," ujarnya.
Pihak PD Pasar Jaya belum bisa dikonfirmasi mengenai keluhan pedagang tersebut. Humas PD Pasar Jaya Agus Lamun belum bersedia memberi tanggapan.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Joko Widodo enggan mengomentari keluhan tersebut. Namun, dia membenarkan tinjauannya ke pasar onderdil itu berdasarkan aduan dari para pedagang kepada dirinya. Dalam waktu dekat, ia akan mengumpulkan, baik PD Pasar Jaya maupun pedagang dalam satu tempat.
"Kita kumpulkan, supaya tahu sebenarnya apa sih yang terjadi di sini," ujar Jokowi.
Pantauan Kompas.com, Jokowi berada di pasar tersebut sekitar 15 menit. Meski demikian, kedatangan Jokowi disambut meriah oleh pedagang. Mereka meneriak-neriakkan dukungan kepada Jokowi agar menyelesaikan permasalahan yang ada di PD Pasar Jaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.