JAKARTA, KOMPAS.com --
Warga Johar Baru, Jakarta Pusat, digemparkan dengan temuan jenazah seorang pria di jembatan kecil Gang Masjid, Kelurahan Galur, Jumat (25/10) sekitar pukul 08.00. Di tengkuk jasad terdapat luka tusuk yang cukup dalam.

Warga mengenali jenazah itu sebagai Ali Hasan (35), warga Jalan Tanah Tinggi Barat, Johar Baru. Meskipun begitu, dia diketahui mengontrak sebuah rumah di Kampung Rawa bersama istri dan anak-anaknya.

Adapun lokasi kematian Ali berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya. Di jembatan yang menghubungkan Kelurahan Galur dan Kelurahan Tanah Tinggi itu, Ali sering terlihat duduk-duduk bersama kawan-kawannya. Jembatan ini hanya memiliki lebar sekitar 1 meter. Satu sisinya menghubungkan Gang Masjid yang merupakan perbatasan RT 002 RW 001 dan RT 003 RW 002 Kelurahan Galur. Sisi lain dari jembatan ini menuju Jalan Mohamad Ali, Kelurahan Tanah Tinggi.

Danil, warga RT 003 RW 002 Kelurahan Galur, tidak asing dengan wajah Ali Hasan meskipun Ali bukan warga di situ. Apalagi, rumah Danil persis berada di sisi jembatan yang melintasi Sungai Sentiong itu. ”Dia sering duduk-duduk di besi pembatas jembatan itu,” katanya.

Jumat pagi, Danil yang hendak menuju minimarket melihat korban tengah nongkrong bersama kawan-kawannya. ”Korban duduk-duduk di jembatan bersama tiga orang lainnya,” katanya.

Hanya berselang 20 menit setelah dari minimarket, muncul keramaian dari warga yang mendapati jenazah Ali di jembatan. Sementara itu, di mulut Gang Masjid, Danil yang hendak menuju rumah berpapasan dengan dua teman korban yang semula ikut nongkrong. Sambil berlari, kedua teman korban ini mengatakan bahwa Ali meninggal.

”Mereka bilang enggan ikut-ikutan mengurusi Ali,” kata Danil.

Adapun satu orang lain yang diketahui berinisial R kabur ke arah Tanah Tinggi.

Danil menduga, ada persoalan pribadi antara korban dan pelaku. Persoalan inilah yang diperkirakan berujung pada pembunuhan terhadap korban.

”Kemungkinan terkait masalah kerjaan mereka. Ada urusan pembagian hasil kerjaan yang enggak sesuai,” ujarnya.

Sebelum kejadian, Danil mengatakan, korban dan teman-temannya kerap nongkrong di jembatan itu antara pukul 07.00 dan 10.00. ”Mereka bukan warga sini, tetapi sering nongkrong setiap pagi di jembatan itu,” ujarnya.

Meskipun demikian, ujar Danil, korban dan teman-temannya tidak pernah membuat masalah dengan warga di sekitar jembatan itu.

Kepala Kepolisian Sektor Johar Baru Komisaris Dasril mengatakan, pihaknya masih mendalami motif pembunuhan terhadap Ali.

”Kami juga belum menyimpulkan apakah ini masalah bagi hasil dari kerjaan mereka atau bukan. Apalagi, banyak orang yang tidak melihat langsung kejadian pembunuhan itu,” katanya.

Hingga kemarin sore, ada tiga orang yang sudah dimintai keterangan terkait kasus ini. Belum ada orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Dasril mengatakan, sampai kemarin polisi belum juga mendapati barang bukti lain di sekitar lokasi kejadian. Polisi juga belum menemukan senjata tajam yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa Ali. Jenazah Ali lantas dibawa ke kamar jenazah RS Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi. (ART)