Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyandang Difabel pun Jadi Peserta Jakarta Marathon

Kompas.com - 27/10/2013, 15:27 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perhelatan Jakarta Marathon 2013 tidak hanya diminati masyarakat biasa, tetapi difabel pun ikut berpartisipasi dalam ajang lari terbesar tersebut.

Seperti halnya Rohaena Syafei (45), peserta asal Jakarta ini bersemangat ketika mengikuti perhelatan Jakarta Marathon 2013. Acara ini menurutnya, sangat positif dalam hal kesehatannya.

"Ikut acara ini, untuk memotivasi diri sendiri agar lebih semangat," ujar wanita yang bermukim di Tebet ini saat ditemui Kompas.com, di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu (27/10/2013).

Sebelum mengikuti lari marathon, dirinya hanya mempersiapkan kondisi kesehatan dan juga mengkonsumsi buah-buahan. Menurutnya, kesehatan merupakan modal mengikuti perhelatan lari terbesar di dunia. "Enggak ada persiapan khusus, banyak istirahat dan makan buah saja," kata Rohaena.

Tidak hanya itu, modal utama mengikuti lari marathon adalah mempersiapkan mental. " Paling penting adalah siap mental," jelas wanita berkaca mata tersebut.

Dari pantauan Kompas.com, saat berangkat dari garis start, Rohaena yang dibantu kursi rodanya disambut tepuk tangan penonton yang hadir tanda memberikan semangat kepadannya. Dengan bantuan kedua tangannya, ia mendorong kursi rodanya menuju area jalannya lari marathon sepanjang 10 km.

Tidak hanya itu, ketika tiba di garis finish, Rohaena juga langsung disambut tepuk tangan meriah dari pengunjung dan peserta. Selain itu, Rohaena pun langsung disambut rekannya dan diberikan minuman dan makanan dari petugas.

Untuk diketahui, acara Jakarta Marathon adalah kerja bersama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Acara bertaraf internasional itu mendatangkan pelari sebanyak 5.500, luar atau dalam negeri.

Ribuan orang pun memadati lapangan Monas. Kegiatan Jakarta Marathon 2013 terdiri dari beberapa kategori, yakni lima kilometer, 10 kilometer, Half Marathon (21 kilometer) dan Full marathon (42 kilometer) serta Maratoonz yang khusus untuk anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com