Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Kurun Waktu 10 Bulan, Kebakaran di Jakut Tewaskan 11 Orang

Kompas.com - 29/10/2013, 20:03 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terhitung dari Januari hingga Oktober 2013, jumlah kebakaran di Jakarta Utara tercatat mencapai 124 kasus dan mengakibatkan korban jiwa hingga 11 orang. Jumlah tersebut lebih rendah dibanding tahun sebelumnya dalam kurun waktu yang sama dengan jumlah sebanyak 180 kasus. Namun, dilihat dari korban jiwa, tahun ini mengalami peningkatan. Tahun lalu, kebakaran menyebabkan empat jiwa melayang di Jakarta Utara.

Wilayah kebakaran terbanyak pada tahun ini berada di Kecamatan Penjaringan dengan 36 kasus. Angka tersebut disusul di Kecamatan Cilincing dengan jumlah kebakaran mencapai 23 kejadian. Tak hanya korban jiwa, kasus kebakaran di wilayah Jakarta Utara juga menyebabkan kerugian yang ditaksir mencapai hingga Rp 78 miliar.

Adapun dari 11 korban yang tewas, 9 di antaranya di Kecamatan Penjaringan, 1 Kecamatan Kelapa Gading, dan satu lagi di Kecamatan Tanjung Priok. Sementara tahun 2012 lalu, korban jiwa mencapai empat orang, dua di Kecamatan Tanjung Priok dan dua lainnya di Kecamatan Penjaringan.

Kepala Seksi Operasional Sudin Damkar dan PB Jakarta Utara Nurdin Silalahi memperkirakan, jumlah kebakaran di Jakarta Utara menurun tahun ini. "Saat ini sudah memasuki musim hujan, maka dalam dua bulan ini kita perkirakan jumlahnya akan menurun," ujar Nurdin saat dihubungi, Selasa (29/10/2013).

Sementara menurut Kasudin Damkar dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara Frans Hodden Silalahi, penyebab kebakaran lebih banyak disebabkan oleh korsleting listrik di permukiman padat penduduk. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan jaringan listrik di rumahnya dan tidak mengikuti petunjuk umum instalasi listrik yang benar.

"Misalnya satu aliran listrik sering digunakan masyarakat untuk banyak keperluan, seperti dispenser, kulkas, tv, bahkan kadang menyetrika baju pun memakai satu aliran listrik yang sama. Penggunaan kabel dengan tidak berstandar kerap membuat beban aliran listrik tidak sebanding, yang berakibat kelebihan kapasitas sehingga berujung pada kebakaran," jelasnya.

Dalam menangani kasus kebakaran yang terjadi, Frans menyadari terbatasnya jumlah sumber daya manusia (SDM) Sudin Damkar tidak sebanding dengan luas wilayah Kota Jakarta Utara. Hal tersebut menjadikan penanganan kebakaran belum dapat maksimal.

Dengan demikian, diperlukan peran serta masyarakat dalam membantu upaya-upaya pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran secara dini. Selain peran serta masyarakat, menurutnya, diperlukan juga koordinasi yang harmonis bagi semua unsur yang berkepentingan dalam penanganan bahaya kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com