Bambang Heryanto, Kepala Sumber Daya Manusia PT Winner mengatakan, kerugian yang bisa muncul akibat buruh mogok adalah hilangnya kepercayaan klien atau pembeli (buyer) serta investor.
"Itu bisa mencoreng nama kami. Kalau sudah begitu, yang rugi tak hanya kami, tapi juga pekerja sendiri karena susah mengembalikan kepercayaan buyer," kata Bambang saat dihubungi Warta Kota, Selasa (29/10/2013).
Bambang mengatakan, dampak lainnya adalah keraguan investor untuk masuk ke Indonesia. Jika melihat perusahaan uang dituju buruk pada sistem operasionalnya, maka investor ragu untuk menanamkan modalnya.
"Nanti investor bisa-bisa beralih ke pengusaha di Vietnam, Banglades, atau Kamboja yang jadi saingan kami. Itu hal yang enggak terbayang oleh saya bakal bagaimana nantinya," kata dia.
Senada diungkapkan oleh Kepala SDM PT Bangun Busana Maju, Bernard Atitonang. Dia mengatakan, kerugian lebih ke arah penalti dari buyer, misalkan pengiriman terganggu akibat aksi buruh mogok.
"Kami Sabtu ini mau mengirim empat kontainer garmen. Kalau sampai terganggu, kami bisa kena penalti. Bisa juga kamis harus keluar uang lagi untuk mengganti pengiriman paket pesawat, bukan kapal," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.