Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jam Sibuk, Waspadai Copet Beraksi di "Commuter Line"!

Kompas.com - 01/11/2013, 11:49 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Saat jam-jam sibuk, kereta commuter line selalu dijejali penumpang. Saat seperti inilah yang menjadi kesempatan pencopet untuk menjalankan aksinya. Terhitung sejak Mei 2013, terdapat 20 pencopet yang ditangkap petugas keamanan kereta.

Manajer Komunikasi PT Kereta Commuter Jabodetabek (PT KCJ) Eva Chairunisa mengatakan, sejak enam bulan lalu, petugas keamanan kereta telah menangkap sedikitnya 20 pencopet. Mereka ada yang ditangkap di dalam kereta, ada yang di peron.

"Hingga kini jajaran pengamanan telah menangkap 20 pelaku tindak kejahatan berupa penodongan dan pencopetan. Pelaku telah diserahkan ke pihak kepolisian," kata Eva melalui pesan singkatnya, Jumat (1/11/2013).

Untuk mengantisipasi tindak kejahatan kembali terjadi, PT KCJ menyebarkan 1.800 personel keamanan yang ditempatkan di rangkaian kereta ataupun di stasiun-stasiun. Empat petugas keamanan ditempatkan untuk satu rangkaian kereta.

Meski sudah ada empat petugas keamanan di tiap rangkaian kereta, Eva mengimbau agar penumpang turut serta menjaga keamanan dan keselamatan dirinya dan orang lain.

"Meski demikian, penumpang juga diharapkan ikut bekerja sama untuk lebih berhati-hati terhadap hal yang menyangkut keamanan serta keselamatan pribadi dan barang bawaannya," ujar Eva.

Terhitung sejak Juli hingga Oktober, jumlah pengguna KRL commuter line mencapai 550.000 penumpang, meningkat sekitar 30 persen dari bulan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com