Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Buruh, Jokowi Tolak Tuntutan UMP Rp 3,7 Juta

Kompas.com - 01/11/2013, 16:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akhirnya menerima 10 orang perwakilan buruh di Balaikota Jakarta, Jumat (1/11/2013) siang. Setelah pertemuan itu, Jokowi dikabarkan menolak memenuhi tuntutan buruh untuk menaikkan upah minimum provinsi menjadi Rp 3,7 juta.

Pertemuan kedua pihak itu dilakukan pada saat sekitar seribuan buruh dari berbagai elemen berunjuk rasa di depan Balaikota Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Buruh memulai aksi sejak pukul 11.00 WIB, sementara Jokowi menerima perwakilan buruh sekitar pukul 15.30 WIB.

"Kami tetap menolak keputusan UMP Rp 2,4 juta. Ini kita mau ketemu Gubernur," ujar koordinator unjuk rasa buruh, Muhamad Rusdi.

Setelah sekitar 20 menit berada di kantor Jokowi, perwakilan buruh keluar melalui pintu depan tanpa bersama Jokowi. Sempat beredar kabar bahwa Jokowi keluar melalui pintu belakang. Wartawan pun menunggu dari ballroom, ruangan yang bersebelahan dengan pintu belakang kantornya.

Ketika wartawan tengah menunggu, Jokowi keluar dari pintu yang tidak biasa digunakan sebagai pintu keluar, yakni pintu samping. Mobil dinasnya yang biasa diparkir di depan Balaikota telah menunggu di pintu keluar tersebut sehingga tidak butuh waktu lama bagi Jokowi untuk masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan kantornya, tanpa memberi keterangan.

Koordinator Forum Buruh DKI Bari Silitonga mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Jokowi tetap menolak tuntutan buruh untuk menaikkan UMP DKI menjadi Rp 3,7 juta. "Pertemuan kami dengan Gubernur tadi tidak ada hasil," kata Bari.

Bari mengatakan, Jokowi akan mengomunikasikan hal itu dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com