JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akhirnya menerima 10 orang perwakilan buruh di Balaikota Jakarta, Jumat (1/11/2013) siang. Setelah pertemuan itu, Jokowi dikabarkan menolak memenuhi tuntutan buruh untuk menaikkan upah minimum provinsi menjadi Rp 3,7 juta.
Pertemuan kedua pihak itu dilakukan pada saat sekitar seribuan buruh dari berbagai elemen berunjuk rasa di depan Balaikota Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Buruh memulai aksi sejak pukul 11.00 WIB, sementara Jokowi menerima perwakilan buruh sekitar pukul 15.30 WIB."Kami tetap menolak keputusan UMP Rp 2,4 juta. Ini kita mau ketemu Gubernur," ujar koordinator unjuk rasa buruh, Muhamad Rusdi.
Setelah sekitar 20 menit berada di kantor Jokowi, perwakilan buruh keluar melalui pintu depan tanpa bersama Jokowi. Sempat beredar kabar bahwa Jokowi keluar melalui pintu belakang. Wartawan pun menunggu dari ballroom, ruangan yang bersebelahan dengan pintu belakang kantornya.
Ketika wartawan tengah menunggu, Jokowi keluar dari pintu yang tidak biasa digunakan sebagai pintu keluar, yakni pintu samping. Mobil dinasnya yang biasa diparkir di depan Balaikota telah menunggu di pintu keluar tersebut sehingga tidak butuh waktu lama bagi Jokowi untuk masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan kantornya, tanpa memberi keterangan.
Koordinator Forum Buruh DKI Bari Silitonga mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Jokowi tetap menolak tuntutan buruh untuk menaikkan UMP DKI menjadi Rp 3,7 juta. "Pertemuan kami dengan Gubernur tadi tidak ada hasil," kata Bari.
Bari mengatakan, Jokowi akan mengomunikasikan hal itu dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.