JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pemerintah memiliki kewenangan untuk membeli lahan yayasan maupun swasta untuk kepentingan pembangunan sarana umum seperti jalan tol. Hal ini disampaikannya terkait penolakan warga Petukangan, Jakarta Selatan, terhadap ganti rugi lahan untuk proyek pembangunan jalan tol Jakarta Outer Ring Road West II (JORR W2).
"Dengan undang-undang, kita bisa ambil paksa lahan itu. Karena, untuk proyek jalan dan dermaga atau proyek apa pun demi kepentingan umum yang tidak bisa digeser ke tempat lain, bisa kita paksa ambil dengan harga pasar," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (4/11/2013).
Basuki menyebutkan, saat ini Pemprov DKI masih menunggu peraturan pemerintah (PP) agar lahan tersebut bisa dimanfaatkan untuk pembangunan tol JORR W2. Dengan pembelian lahan oleh Pemprov DKI, Basuki yakin bahwa pembangunan tol JORR W2 bisa dirampungkan sesuai target. Dengan beroperasinya tol tersebut, kata dia, dapat menambah kapasitas jalan di Ibu Kota. "Tunggu saja PP-nya. Kita bisa ambil, kok," kata Basuki.
Pengerjaan proyek tol JORR-W2 dimulai 21 Oktober 2011 dan terbagi empat paket dengan total investasi Rp 2,2 triliun. Paket pertama dari Kebon Jeruk-Meruya, sedangkan paket kedua Meruya-Joglo. Kedua paket ini sepanjang sekitar 4 km. Adapun paket ketiga membentang antara Joglo dan Ciledug, sementara paket keempat dari Ciledug ke Ulujami.
Paket Kebon Jeruk-Ciledug rencananya sudah dapat dilintasi oleh masyarakat umum pada akhir 2013 dengan tarif Rp 7.500. Pintu keluar di tol Kebon Jeruk-Ciledug berada di Meruya, Joglo, dan Ciledug di dua sisi.
Paket keempat belum dapat beroperasi akhir tahun ini sebab masih ada permasalahan lahan yang belum terbebaskan. Di area ini masih ada proses penyelesaian atas lahan seluas 2,28 hektar milik 130 warga di daerah Petukangan.
Proyek JORR W2 dikerjakan oleh empat kontraktor, yakni PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya, PT Waskita Karya, dan PT Jaya Konstruksi. PT Marga Lingkar Jakarta (PT MLJ) sebagai pemegang konsesi ruas itu memiliki saham yang terdiri atas 65 persen oleh PT Jasa Marga Tbk dan 35 persen oleh PT Jakarta Marga Jaya, anak usaha PT Jakarta Propertindo (BUMD DKI Jakarta).
Proyek pembangunan JORR-W2 ruas Kebon Jeruk-Ulujami diperkirakan menelan dana investasi senilai Rp 2,2 triliun. Tol yang akan membentang sepanjang 7,7 km ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di tol dalam kota karena warga pengguna lalu lintas dari arah Bogor ataupun Cibubur menuju Bandara Soekarno-Hatta tidak perlu lagi melewati tol dalam kota ruas Cawang-Tomang. Diperkirakan akan ada 90.000 kendaraan per hari yang melewati JORR W2.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.