Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Blok G Keluhkan Iuran Rp 4.000 Per Hari

Kompas.com - 11/11/2013, 18:56 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang Pasar Blok G mengeluhkan iuran yang diminta PD Pasar Blok G sebesar Rp 4.000. Iuran tersebut mulai diberlakukan sejak 1 November 2013.

Sebagian pedagang pasar Blok G tak setuju jika iuran tersebut dibebankan kepada para pedagang. Hal ini dikarenakan kondisi pasar Blok G yang masih sepi.

Mereka menuturkan, iuran tersebut dipungut untuk membayar biaya keamanan dan kebersihan Pasar Blok G.

Umi (44), salah satu pedagang di lantai tiga menuturkan ketidaksetujuan adanya iuran yang dibebankan kepada pedagang. Menurutnya, kondisi Pasar Blok G yang sepi membuatnya keberatan membayar iuran yang dinilainya besar dan rutin walaupun terkait biaya keamanan dan kebersihan.

"Sudah sepi, dimintai pula Rp 4.000, apalagi bayarnya kan setiap hari. Katanya sih buat biaya petugas kebersihan dan keamanan," ujar Umi saat ditemui Kompas.com, di Pasar Blok G Tanah Abang, Senin.

Umi mengatakan, jika para pedagang dimintai iuran setiap hari, mereka juga memikirkan pendapatan yang masuk. "Gimana saya mau bayar, kadang enggak ada pelanggan karena saking sepinya," kata pedagang asal Tanah Abang itu.

Hal senada juga diungkapkan Muhammad Nafir (41), yang mengaku keberatan dengan adanya iuran tersebut. "Kalau lancar sih setuju saja, ini kan sepi banget, apalagi di lantai tiga yang jarang pengunjungnya. Pemasukan juga enggak ada," ucapnya.

Lebih lanjut, pria asli Medan juga menambahkan, iuran tersebut tak sesuai dengan janji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait pembebasan dalam hal biaya penempatan gedung Pasar Blok G selama enam bulan.

Selain itu, kata Nafir, dirinya tak keberatan apabila iuran tersebut dibebankan jika sudah melewati enam bulan. "Ini kan judulnya enam bulan gratis, kenapa di bulan ke tiga harus ada biaya. Kalau sudah enam bulan, kan sudah tahu kondisinya, jadi enggak apa-apa kalau bayar," pungkasnya.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com