Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Tinggalkan Publisitas Atasi Banjir Jakarta

Kompas.com - 14/11/2013, 10:46 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Musim hujan yang mulai datang pada November ini membuat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah kawasan pun banjir. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo harus segera mengantisipasi masalah ini dan meninggalkan semua hal yang sifatnya seremonial dengan tujuan publikasi semata.

"Saya kira inilah saatnya Gubernur Jokowi memperlihatkan kinerjanya yang sungguh-sungguh guna dapat mengatasi masalah ini, termasuk kemacetan. Mari lupakan hal-hal yang sifatnya hanya seremonial belaka dengan tujuan publikasi semata," ujar anggota Komisi V dari Fraksi Partai Hanura, Saleh Husin, di Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Saleh mengatakan, Jokowi perlu melakukan perencanaan matang dan membuat grand design penanganan banjir ini. Jokowi juga diminta tidak mengeluarkan kebijakan "tambal sulam" yang akhirnya tidak dapat menyelesaikan masalah ini.

Persoalan banjir di Ibu Kota, kata Saleh, sudah menjadi agenda tahunan. Oleh karena itu, perlu ada pemecahannya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga diminta tidak menyalahkan siapa pun atas penyebab terjadinya banjir ini.

"Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa karena bagaimanapun Jakarta sebagai kota metropolitan harus bebas dari banjir," ucap Saleh.

Titik banjir di wilayah DKI Jakarta kian bertambah. Setelah hujan mengguyur Jakarta sepanjang siang dan petang hari pada Rabu (13/11/2013), titik banjir Jakarta bertambah dari 25 titik menjadi 34 titik.

Operator Pusat Kendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Rendra, membenarkan hal tersebut. Selain karena curah hujan yang tinggi, menurut Rendra, genangan-genangan tersebut ditengarai karena semrawutnya tata kabel instalasi galian yang selama ini dipasang tak sesuai dengan aturan pemerintah daerah. Ketinggian genangan air itu berkisar 10-50 sentimeter.

Titik genangan, antara lain, berada di Jalan Raden Inten/Buaran arah Banjir Kanal Timur setinggi 30 cm, jalan depan Kelurahan Setiabudi belakang Indofood Tower setinggi 25 cm, dan di Jalan flyover Antasari setinggi 20 cm.

Kemudian, genangan di Jalan Agus Salim setinggi 10-30 cm, Jalan Sabang setinggi 20 cm, Jalan Thamrin-Bundaran Hotel Indonesia setinggi 10-30 cm, Jalan DI Panjaitan genangan setinggi 40 cm di depan Hotel Patria Park, Jalan Gunung Sahari setinggi 20 cm, Jalan Satrio depan Kuningan City arah Kampung Melayu setinggi 30 cm, Jalan Kebon Nanas arah Cawang genangan setinggi 30 cm, Jalan Dewi Sartika arah UKI genangan setinggi 30-40 cm di Terowongan Cawang, Jalan Senen arah Salemba setinggi 10 cm, traffic light Pos Oteva setinggi 30 cm, dan Jalan Cikini Raya di depan 711 Cikini setinggi 30 cm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com