Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditetapkan Dua Tersangka Terkait Kericuhan di MK

Kompas.com - 15/11/2013, 13:14 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi sudah menetapkan dua orang sebagai tersangka atas kasus kericuhan di ruang sidang utama Mahkamah Konstitusi (MK). Saat ini, keduanya masih berada di Mapolres Metro Jakarta Pusat.

"Ada dua yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Yang lainnya masih saksi," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan ketika dihubungi, Jumat (15/11/2013).

Kedua orang tersangka berinisial MS dan FS. Akan tetapi, Tatan tak menjelaskan alasan penetapan mereka sebagai tersangka. Kedua tersangka tersebut nantinya akan dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang kekerasan terhadap orang dan barang dengan ancaman hukuman 5 tahun 6 bulan.

Tatan menambahkan, kedua tersangka tersebut berasal dari massa pendukung penggugat sengketa Pilgub Maluku. Sementara ke 13 orang lainnya masih dalam pemeriksaan intensif dan masih berstatus sebagai saksi.

Sementara itu, terkait polisi tidak berada di ruang sidang saat kericuhan terjadi pada Kamis kemarin, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, polisi memang dilarang berada di ruang sidang sebab bisa membuat suasana berbeda.

Akan tetapi, polisi bisa saja berjaga di dalam ruang sidang bila terindikasi sidang tersebut rawan akan tindak provokatif. Bila hal tersebut terjadi, polisi berhak untuk mengeluarkan dan mengamankan orang yang membuat tindakan provokatif.

Saat insiden perusakan ruang sidang utama MK terjadi, seluruh petugas kepolisian berada di luar ruang sidang. Polisi mengawasi massa pendukung penggugat yang berkumpul di luar ruangan.

Terjadi aksi saling dorong yang menyebabkan beberapa orang berhasil merangsek masuk ke ruang sidang dan membuat perusakan di dalamnya. Polisi langsung masuk dan menangkap empat orang diduga sebagai provokatif.

"Saat itu jumlah personel kepolisian ada 75. Pada sidang-sidang, biasanya ada 50 personel yang berjaga di MK," kata Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Polisi Amankan Aksi May Day, Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi May Day, Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com