JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui bahwa Pemerintah Provinsi DKI tidak dapat memenuhi target menyelesaikan normalisasi 12 waduk. Di satu sisi, normalisasi belum sepenuhnya rampung, tetapi anggaran 2013 ditutup pada Desember.
"Ada 12 waduk, paling baru selesai sekitar 20 persen," ujar Jokowi di sela-ela tinjauan ke saluran Cakung Drain, Rorotan, Jakarta Utara, Selasa (19/11/2013) siang.
Jokowi mengatakan, keterlambatan itu bukan dikarenakan Dinas Pekerjaan Umum DKI tidak bekerja baik. Ia mengatakan, molornya pengesahan APBD mengakibatkan pengerjaan sejumlah proyek menjadi telat.
Selain itu, Jokowi mengatakan, banyak penduduk di bantaran waduk menghambat proses normalisasi. Padatnya permukiman warga mengakibatkan alat berat tidak bisa masuk ke dalam area waduk itu. Adapun untuk memindahkan penduduk di sekitar waduk, Pemprov DKI masih kekurangan rusun.
Jokowi sangat menyayangkan situasi tersebut mengingat ke-12 waduk berada dalam kondisi sangat memprihatinkan. Sudah puluhan tahun waduk itu tidak pernah dinormalisasi, penuh sampah, ditutup tanaman eceng gondok, dan daerah di sekitarnya didominasi permukiman penduduk.
"Kita akuilah, kita ngomong apa adanya. Ngeruk Waduk Pluit saja belum tentu rampung, apalagi banyak, butuh waktu," ujarnya.
Kendati demikian, Jokowi memastikan normalisasi waduk akan menjadi program prioritas Pemprov Jakarta pada tahun depan. Kalaupun target tahun ini meleset, ia yakin target normalisasi waduk dengan kedalaman tertentu akan tercapai pada tahun depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.