Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain di China, Sebagian Bus Transjakarta Dirakit di Malang

Kompas.com - 25/11/2013, 10:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sebanyak 310 bus transjakarta yang dipesan oleh Pemprov DKI Jakarta akan datang pada Desember mendatang. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan ratusan bus itu tidak hanya didatangkan dari China, tapi juga dirakit di Malang, Jawa Timur.

"Di pertengahan Desember akan datang 60 unit dari China, sisanya di akhir Desember. Sebagian dirakit di dalam negeri, di Malang, Jawa Timur," kata Pristono di Balaikota Jakarta, Senin (25/11/2013).

Transjakarta yang akan didatangkan terbagi menjadi dua, antara lain Completely Knock Down (CKD) atau dirakit di dalam negeri, serta Completely Build Up (CBU) atau impor utuh dari luar negeri. Dengan menggunakan produk CKD, lanjut dia, sekaligus bisa melindungi dan mengembangkan industri dalam negeri. Namun, karena kemampuan produksi dan waktu produksinya sangat terbatas sehingga harus didukung dengan produksi luar negeri juga.

Tahun depan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menargetkan akan memproduksi sebanyak 1.000 unit transjakarta. Saat ini, proses pengerjaan terus dikebut sehingga bisa rampung tepat waktu.

Selain memproduksi bus dalam negeri, Dishub DKI juga telah meminta keringanan pajak impor untuk kendaraan yang digunakan sebagai transportasi umum. "Sekarang, harga satu bus transjakarta gandeng bisa mencapai sekitar Rp 3,7 miliar dan bus single Rp 2 miliar. Jadi, semoga permohonan keringanan pajak impor segera dikabulkan pemerintah pusat," kata Pristono.

Adapun 310 transjakarta yang akan datang Desember mendatang, terdiri dari 132 articulated bus atau bus gandeng dan 178 bus single. Proses lelang dibagi menjadi 10 paket, terdiri dari lima paket bus single dan lima paket bus gandeng. Lima paket bus single terdiri dari tiga paket pengadaan 36 unit, dan dua paket pengadaan 35 unit bus.

Pagu anggaran untuk satu paket bus single ini yakni Rp 77,8 miliar untuk 36 bus, dan Rp 75,7 miliar untuk 35 bus. Pemenang Pengadaan Busway single antara lain PT Industri Kereta Api  (Inka), PT Ifani Dewi, PT Putera Adi Karya, PT Adi Teknik Equipindo. Sedangkan paket bus articulated atau gandeng dimenangkan oleh PT Korindo Motors, PT Saptaguna Daya Prima, PT Mobilindo Cemerlang, dan PT Ifani Dewi.

Dalam proses lelang pengadaan bus gandeng, masing-masing paket terdiri dari 30 unit bus. Pagu anggaran yang disiapkan untuk satu paket bus gandeng sebesar Rp 120 miliar lebih.

Selain bus transjakarta, DKI juga akan mendatangkan sebanyak 346 bus sedang. Sama seberti bus transjakarta, bus sedang juga diharuskan untuk berbahan bakar gas (BBG).

Nantinya, ratusan bus sedang itu akan beroperasi di jalur transjakarta. Bus sedang memiliki panjang sembilan meter, lebih panjang dari Metro Mini dan Kopaja yang hanya sepanjang tujuh meter. Sehingga kapasitasnya penumpangnya lebih banyak, bisa mencapai 40 penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com