JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberi ornamen Betawi pada dekorasi tempat perhentian atau selter monorel. Setiap selter akan dihiasi dengan corak gigi balang, yang biasa digunakan pada teras rumah Betawi.
Hal itu disampaikan Direktur Teknis PT Jakarta Monorel (JM) Rosa Bovananto saat memaparkan desain monorel kepada wartawan di Balaikota Jakarta, Selasa (26/11/2013) sore. "Konsep Betawi juga kita dorong. Ini nama ornamennya itu gigi balang, ornamen Betawi. Semua stasiun ini ada gigi balang," ujar Bovananto.
Bovananto mengatakan, penambahan aksen Betawi pada desain selter monorel itu untuk memperkuat karakter budaya asli Kota Jakarta dan memperindah desain selter.
Ia mengatakan, pada beberapa tempat, selter monorel akan dimanfaatkan pula untuk kepentingan komersial, antara lain selter Kampung Melayu di Jakarta Timur dan Tanah Abang di Jakarta Pusat. Kedua selter itu didesain khusus dengan menyambungkannya ke kawasan perdagangan ataupun ditempatkan area dagang di dalam selter.
"Di Kampung Melayu, di bawahnya ada selter transjakarta. Di atasnya park and ride yang berfungsi umum dan komersil," ujar Bovananto.
Sementara itu, di Tanah Abang, selter tersebut dibangun berintegrasi dengan Stasiun Tanah Abang dan Pasar Blok A, C, D, dan G Tanah Abang. Ia memperkirakan lokasi tersebut dapat menampung 500.000 penumpang.
Setelah diresmikan pada bulan lalu, kontraktor pembangunan monorel masih melakukan loading test atau tes ketahanan struktur tanah di sekitar lokasi fondasi di Dukuh Atas. Sampel tanah telah dikirim ke engineer di China. Jika berjalan mulus, penanaman tiang akan cepat berjalan.
"Sebetulnya mengebornya cepat, tak lebih dari 12 jam. Tapi, kita lagi menunggu, akan kita optimalkan," ujar Bonavanto.
Sambil menunggu tes struktur lahan, kontraktor juga tengah mengurus izin mendirikan bangunan untuk selter di sepanjang jalur biru dan jalur hijau monorel. Ia menargetkan pengerjaan pondasi monorel dapat selesai 1 kilometer ke arah Dukuh Atas pada Januari 2014.
Monorel Jakarta yang diberi nama Eco Transport Monorail (JET) terdiri atas dua jalur. Jalur hijau sepanjang 11,5 kilometer akan membentang dari Kuningan-Kuningan Sentral-Gatot Subroto-Senayan-Asia Afrika-Pejompongan-Karet-Dukuh Atas-Kuningan. Adapun jalur biru memiliki panjang 9,7 kilometer dari Kampung Melayu-Tebet-Kuningan-Casablanca-Tanah Abang-Roxy-Taman Anggrek (Jakarta Barat) dengan tambahan jalur ke wilayah timur dari Pondok Kelapa-Sentral Timur Jakarta dan ke barat dari Puri Indah.
Monorel itu bisa mengangkut hingga 200 orang per gerbong. Satu rangkaian monorel terdiri atas enam gerbong sehingga total mampu mengangkut 1.200 penumpang dalam setiap perjalanan. Jika sehari terdapat 25 kali perjalanan, monorel mampu mengangkut 30.000 orang per hari dan 60.000 orang jika diberlakukan dua arah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.