"Kalau lawan politik, ya kita dibilang ambisi. Tapi, kalau yang dukung kita, ya dibilangnya kita berkorban," kata Basuki di Balaikota, Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Menurut dia, setiap orang yang terjun ke dalam dunia politik memiliki keinginan dan ambisi untuk mendapatkan kekuasaan. Seorang politisi itu dikatakan ambisius, lanjut dia, apabila menjabat sebuah jabatan politis hingga waktu yang lama.
Predikat seorang yang ambisius itu telah ia terima saat menjabat sebagai anggota DPRD Belitung Timur. Saat itu, anggota DPRD lainnya tak sedikit yang menyangkanya berambisi menjadi bupati Belitung Timur.
Kemudian, saat menjadi Bupati Belitung Timur, tak sedikit politisi yang menganggapnya ambisius menjadi gubernur Bangka Belitung. "Susah sih kalau mau ngomong, justru saya jelaskan kepada masyarakat, kalau saya ambisi, saya jadi bupati dulu 10 tahun, baru jadi gubernur. Itu baru namanya ambisi supaya hidup saya panjang," kata Basuki.
Alumnus Universitas Trisakti Jakarta itu pun menganalogikan permasalahan tersebut dengan seorang kakek, cucu, yang akan menunggangi seekor keledai. Apabila hanya kakeknya yang menunggangi keledai tanpa cucunya, kakek itu akan dituding kejam karena membiarkan cucunya jalan sendiri. Begitu pula sebaliknya. Sementara apabila kakek dan cucu itu sama-sama menunggangi seekor keledai, keduanya akan dikatakan kejam kepada sang keledai.
"Tapi, kalau dua-duanya turun nanti dibilang aneh. Ada keledai, tapi kok enggak dipakai. He-he-he," selorohnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.