Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadisdik DKI Klaim Serapan Anggaran Nyaris Sesuai Target Jokowi

Kompas.com - 24/12/2013, 12:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang penutupan tahun anggaran, pada 31 Desember 2013, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengharapkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bekerja keras menyerap anggaran hingga 97 persen. Setiap SKPD terseok-seok menyerap anggaran karena hambatan lelang maupun pembebasan lahan. Hal itu tak terjadi pada Dinas Pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, penyerapan anggarannya per Senin (23/12/2013) kemarin, menghampiri jumlah yang diinginkan Jokowi.

"Penyerapan Dinas Pendidikan sudah ada di atas rata-rata sudah 81,29 persen. Jadi ya mudah-mudahan bisa optimal," kata Taufik, seusai penyerahan beasiswa, di Balaikota Jakarta, Selasa (24/12/2013).

Meski target penyerapan anggaran hingga 100 persen tak mungkin tercapai, yang terpenting, kata dia, pihaknya telah dapat mengusahakan hingga di atas rata-rata Pemprov DKI.

Alokasi anggaran pendidikan di APBD DKI 2013, mencapai Rp 11,5 triliun. Hampir Rp 6,4 triliun dialokasikan untuk belanja pegawai berupa gaji tunjangan kinerja daerah, tunjangan profesi, hibah guru bantu, sampai tunjangan tambahan, guru yang berada di bawah Kementerian Agama.

Kemudian, anggaran sebesar Rp 3 triliun digunakan untuk Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) SD, SMP, SMA, dan SMK. BOP untuk sekolah negeri dialokasikan Rp 400.000, SMK Negeri Rp 400.000 - Rp 600.000/anak/bulan.

Sementara alokasi anggaran untuk Kartu Jakarta Pintar, sebesar Rp 804 miliar. Dengan rincian, untuk siswa SMA/SM/MA Rp 240.000; SMP/MTs Rp 210.000; dan SD/MI Rp 180.000 per bulan.

Penyerapan anggaran untuk KJP dan BOP, kata Taufik, nyaris mencapai target 100 persen. Selanjutnya, sebesar Rp 1,5 triliun dialokasikan untuk belanja langsung. Belanja langsung itu, seperti peningkatan kompetensi guru, kegiatan-kegiatan pembinaan kesiswaan, sarana dan prasana, pendanaan sekolah luar biasa dan biaya operasional Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

"Dinas ini jumlah anggarannya sangat besar, jadi jangan sampai di bawah rata-rata penyerapannya. Supaya menjadi pengatrol atau pengungkit bagi meningkatnya daya serap anggaran yang sudah dirancang baik dari APBD murni maupun perubahan," ujar Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com