Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tas Ransel Isi Bom Ditemukan di Warteg, Diduga Milik Perampok BRI

Kompas.com - 26/12/2013, 10:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah tas ransel mencurigakan dan diduga berisi bom ditemukan di Warteg Gita, Jalan Raya Korelep, Kampung Rancak Serdang, Desa Rancak Iyuh, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Rabu (25/12/2013). Diduga, tas ransel tersebut milik pelaku perampokan Bank BRI unit Panongan.

Perampokan BRI unit Panongan terjadi pada Selasa (24/12/2013) pukul 16.30 WIB. Dugaan bom tersebut milik perampok yang ketinggalan diketahui dari adanya kesamaan waktu hingga keterangan saksi-saksi terkait ciri-ciri kendaraan yang digunakan pelaku.

Kasus perampokan tersebut dilaporkan oleh Kepala Unit BRI, Panongan, Indera Hasudungan, dan saat ini kasusnya dalam penyelidikan Polresta Tangerang.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pihak kepolisian telah memeriksa empat orang saksi, yakni Amir Rochman (sekuriti), Adnan (staf Bank BRI), Yudi (staf Bank BRI), dan Ahya Ibad (teller).

"Hasil pemeriksaan saksi, pelaku berjumlah lima orang menggunakan senpi dan wajahnya tertutup dengan helm fullface," kata Rikwanto.

Kronologi kejadian bermula saat pelaku masuk ke bank, lalu menodongkan senjata api. Setelah itu, pelaku mengikat korban dan memaksa korban membuka brankas.

"Pelaku juga sempat mengambil decoder CCTV. Kerugian dari aksi perampokan mencapai Rp 337.261.016," ungkap Rikwanto.

Kemudian, kejadian berlanjut dengan ditemukannya sebuah tas ransel mencurigakan dan diduga berisi bom di warteg tersebut pada Rabu (25/12/2013).

Informasi yang dihimpun Tribunnews.com, tas ransel tersebut sudah diperiksa oleh Tim Jibom dari Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya. Hasil dari pemeriksaan Gegana, tas tersebut berisi granat buatan terdiri dari paku, PC, dua paralon, pipa besi, dan kabel-kabel penghubung.

Sebelumnya, tas tersebut sempat dibuka oleh pemilik warung bernama Saepuri (23). Saat dibuka, ada dua benda sebesar genggaman tangan yang terlilit untaian kabel. Saepuri lalu melaporkan ke pihak kepolisian terdekat.

Informasi yang dihimpun dari Saepuri, ransel tersebut sudah berada di warteg sejak Selasa (24/12/2013) pukul 16.00. Ransel dibawa oleh pengendara yang menggunakan motor Honda Vario warna putih serta Honda Beat warna merah.

Saepuri mengaku lupa siapa saja yang makan di warungnya saat itu sampai akhirnya ia menemukan sebuah tas ransel berada di bawah kursi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com