Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadisdik DKI Tujuh Tahun "Gowes" ke Kantor

Kompas.com - 03/01/2014, 16:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebelum Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membiasakan diri untuk bersepeda setiap Jumat, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto telah menerapkannya. Oleh karena itu saat mendapat instruksi, dia tidak merasa keberatan.

Pada hari pertama pemberlakuan larangan membawa kendaraan pribadi bagi PNS DKI Jakarta, Jumat (3/1/2014) ini, Taufik tampak bugar dengan jaket kuning, celana olahraga, helm pengaman, dan kacamata hitam. Ia "menggowes" sepeda lipatnya yang bermerek Dahon bersama kepala bidang dan kepala suku dinas pendidikan.

"Saya bersepeda ke kantor sudah tujuh tahun. Pas masih jadi Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) lanjut sekarang jadi Kadisdik tiap Selasa dan Jumat rutin gowes," kata Taufik kepada Kompas.com, di Balaikota Jakarta, Jumat (3/1/2014).

Rute yang ditempuh Taufik cukup jauh, yakni dari Kalisari, Cijantung, Jakarta Timur, menuju kantor Dinas Pendidikan di Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Menurut Taufik, menggunakan sepeda jauh lebih praktis dibandingkan dengan kendaraan dinasnya. Ia biasanya "menggowes" hanya dalam waktu 50 menit untuk mencapai kantornya. Malah, jika dia mengendarai mobil dinasnya, waktu tempuh mencapai 75 menit.

Oleh karena itu, ia rutin melaksanakan "bike to work" dua kali dalam seminggu. Di samping itu, banyak manfaat lainnya yang diperoleh saat menggunakan sepeda ke tempat kerja, yakni berdampak baik pada kesehatan, dapat melihat pemandangan, dan mendapat udara segar.

Taufik menggunakan sepeda tak hanya saat ke kantor. Terkadang, ia juga menggunakan sepeda untuk memonitor kegiatan-kegiatan sekolah.

Menurutnya, jika semua guru di Ibu Kota mematuhi Instruksi Gubernur Nomor 150 Tahun 2013 tentang penggunaan kendaraan umum, maka ada 38.000 orang yang tidak menggunakan kendaraan pribadi di DKI Jakarta sebulan sekali. Oleh karena itu, guru dapat memberi kontribusi penghematan bahan bakar minyak (BBM) hingga 38.000 liter per harinya.

"Kalau satu guru menghabiskan dua liter, maka dua kali lipatnya. Belum lagi ditambah PNS Dinas Pendidikan lainnya yang bekerja di kantor, bukan di sekolah," ujar Taufik.

PNS DKI Jakarta saat ini berjumlah sekitar 71.455. Setiap Jumat pada pekan pertama mereka dilarang menggunakan kendaraan pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com