JAKARTA, KOMPAS.com — Karyawan perusahaan otobus (PO) angkutan antarkota dan antarprovinsi di Terminal Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, berunjuk rasa dan meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo datang menemui mereka. Hal ini terkait rencana penutupan terminal AKAP untuk pembangunan dipo MRT di atas lahan terminal AKAP tersebut.
Unjuk rasa ratusan karyawan PO itu berlangsung pada Senin (6/1/2014) pukul 07.00 WIB itu. Koordinator aksi, Sumardi, menyatakan, jika Pemprov DKI tidak memberikan solusi yang tepat, ia akan mendatangi Balaikota Jakarta bertemu Jokowi.
"Kalau ini sudah disampaikan (media-red), tapi Jokowi tidak datang, saya tetap akan ke kantor Jokowi sesegera mungkin. Responsnya kami akan ke gedung Jokowi," ujar ketua salah satu PO bus di sana itu, Senin pagi.
Sumardi mengatakan, mereka akan bertahan di sana sampai Jokowi memberikan solusi tentang lapangan pekerjaan mereka yang terancam hilang dengan penutupan Terminal AKAP Lebak Bulus. "Sampai kapan pun semua bertahan di sini hingga dapat solusi dari Jokowi," ujar Sumardi.
Ia menyebutkan, unjuk rasa ini bukan merupakan penolakan terhadap rencana pembangunan MRT. Namun, ia berharap Pemprov DKI Jakarta dapat membangun terminal baru di Jakarta Selatan yang akan menyambung pekerjaan mereka. Sebagian karyawan PO di sana merupakan pekerja lepas sehingga mereka tidak dapat dipindahkan ke agen-agen atau posisi lain karena bukan karyawan tetap.
Hingga kini, operasi bus di terminal tersebut masih berjalan, tetapi tidak maksimal. Tidak banyak penumpang bus yang terlihat mengantre membeli tiket di loket-loket yang tersedia. Sebanyak 80 PO bus beroperasi di terminal tersebut dengan 150 bus beroperasi setiap hari. Terminal AKAP Lebak Bulus melayani 1.000 sampai 1.200 penumpang per hari.
Penutupan terminal tersebut terkait rencana pembangunan dipo untuk moda transportasi massal MRT. Dari total 2,7 hektar luas terminal itu, 2 hektar di antaranya merupakan lahan terminal AKAP, sementara sisanya seluas 0,7 hektar untuk angkutan dalam kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.