Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AKAP Terminal Pulogadung Juga Akan Ditutup

Kompas.com - 08/01/2014, 13:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Selain terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus, Pemprov DKI Jakarta juga merencanakan menutup terminal AKAP Pulogadung, Jakarta Timur. Namun penutupan belum akan dilakukan dalam waktu dekat.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, terminal Pulogadung nantinya hanya akan menjadi terminal dalam kota. ”AKAP di Pulogadung nantinya pindah ke Pulogebang,” ujar Pristono, Rabu (8/1/2014).

Menurutnya, saat ini, terminal Pulogebang belum digunakan untuk bus AKAP karena belum ada jalan akses ke tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Jika pembangunan sudah selesai, proses pemindahan terminal AKAP dari Pulogadung ke Pulogebang bisa dimulai.

Kemudian terminal Pulogadung akan dibangun dengan konsep mezzanine, yakni penumpang tidak menyeberang di area bus. Rencananya, pembangunan Terminal Pulogadung akan menelan biaya sekitar Rp 260 miliar.

Terminal seluas 34.996 meter persegi ini hanya menjadi terminal dalam kota karena kemacetan menuju Pulogadung semakin parah. Dengan pemindahan terminal AKAP ke Pulogebang, maka diharapkan lalu lintas baik di Jalan Bekasi Raya dan Jalan Perintis Kemerdekaan akan lebih lancar.

Pembangunan jalan akses masuk dan keluar terminal Pulogebang berada pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta. Pembangunan terkendala pembebasan tanah di lokasi. Sebab, sebagian besar lahan untuk membangun akses ke JORR tersebut masih dimiliki masyarakat.

Lahan yang belum dibebaskan berada di sisi barat tol JORR, sebagian di sisi timur JORR, dan di sisi utara terminal Pulogebang.

Sisi utara terminal akan menjadi lahan ramp on off (tanjakan dan turunan) menuju tol. Namun saat ini dihuni banyak warga. Tanah tersebut sebenarnya milik Perumnas, dan sudah setuju untuk dibangun, namun karena dihuni menjadi sulit dibebaskan.

Sedangkan pada sisi timur JORR, masih terdapat penjual tanaman hias, gudang milik warga, lahan sengketa, rumah makan, dan tempat penumpukkan barang bekas. Pada sisi barat, juga masih ada lahan sengketa, tempat pembuangan sampah Walikota Jaktim, pengolahan semen cor, dan tempat pemancingan warga.

Posisi flyover berada di sekitar KM 51 JORR  atau setelah pintu tol Bintara dari arah selatan dan setelah Cakung Timur dari arah Utara. Bus atau mobil dari tol bisa belok dan naik ke atas flyover untuk kemudian masuk ke dalam terminal Pulogebang.  Selain flyover menuju Pulogebang, pengguna kendaraan juga bisa turun ke kiri dan masuk ke Jalan Sentra Primer Timur ke arah kantor Wali Kota Jakarta Timur.

Flyover akan memiliki dua lajur dengan lebar 9,75 meter, sedangkan panjangnya, untuk flyover dari arah selatan menuju terminal sepanjang 675  meter, dan panjang flyover dari terminal menuju tol sepanjang 373 meter. Pembangunan flyover ini memakan biaya sekitar Rp 113 miliar.

Diharapkan, kehadiran flyover mempermudah masyarakat Jakarta dan Bekasi untuk mengakses terminal dan juga kawasan Sentra Timur.

Pristono mengatakan, pembangunan flyover membuat shortcut (jalan pintas) antara tol dan terminal Pulogebang. Flyover dibangun untuk menegakkan kedisiplinan para pengemudi bus-bus antar kota untuk masuk ke dalam terminal dan tidak memutar di sembarang tempat. Terminal Pulogebang yang direncanakan menjadi pengganti terminal Pulogadung dalam melayani bus AKAP.

"Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, seperti di Kampung Rambutan, mereka ngetem dan mutar-mutar di sembarang lokasi, nah di Pulogadung nanti tidak ada pilihan untuk mutar-mutar, jadi tertib semua. Jadi penumpang dari berbagai daerah masuk terminal nanti bisa langsung pindah ke Busway," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com