Kepala Terminal AKAP Lebak Bulus Adjiman mengungkapkan, penutupan tersebut hanya berlaku untuk aktivitas bus AKAP saja. Angkutan dalam kota masih beroperasi.
"Sejak pertengahan 2013 lalu, kita sudah sosialisasi ke sejumlah perusahaan otobus. Aktivitas mereka akan dialihkan ke terminal lain, Terminal Pulogadung, Kampung Rambutan, dan Kalideres," ujarnya ketika dihubungi wartawan, Kamis (2/1/2014) siang.
Adjiman mengaku, rencana penutupan tersebut jelas mendapat penolakan dari sejumlah perusahaan otobus. Namun, untuk pembangunan fasilitas publik berskala besar, para pemilik perusahaan tersebut harus berkorban.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polri. Tujuannya, menindak angkutan-angkutan yang masih colong-colongan mengambil penumpang dari sekitar terminal itu.
Di Terminal Lebak Bulus, terdapat 200 bus dengan 80 perusahaan otobus yang beroperasi. Sejumlah unit tersebut dapat mengangkut sebanyak 1.000 hingga 1.500 penumpang dengan tujuan kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan ke Pulau Sumatera dan kota lainnya.
Proyek pembangunan MRT dimulai sejak 10 Oktober 2013. Pembangunan diperkirakan rampung pada 2018.
MRT dibagi dalam delapan paket konstruksi sipil. Tiga konstruksi sipil bawah tanah (underground) di Jalan Sisingamangaraja hingga Bundaran Hotel Indonesia, serta tiga konstruksi sipil layang, yaitu Lebak Bulus hingga Al Azhar, dan dua paket pengadaan sistem dan rolling stock. Megaproyek yang telah direncanakan sejak 24 tahun yang lalu dengan panjang 16 kilometer tersebut diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar 125 miliar yen atau sekitar Rp 12,5 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.