JAKARTA, KOMPAS.com — Pengguna BlackBerry kembali dikejutkan dengan beredarnya broadcast message yang menyatakan bahwa Jakarta akan tenggelam pada Jumat (17/1/2014) besok. Namun, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan bahwa informasi dalam pesan tersebut tidak benar.
Saat dikonfirmasi, Jokowi mengaku terkejut tentang adanya informasi bahwa Jakarta akan mengalami banjir besar pada esok hari. Ia mengatakan, sampai saat ini ia tidak mendapatkan informasi apa pun tentang kondisi cuaca ekstrem. "Kalau (prediksi cuaca) gitu saya pasti dapat. Sampai detik ini saya enggak dapat berita apa-apa. Hoax itu," ujar Jokowi, Kamis (16/1/2014).
Secara terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak mau menanggapi informasi dalam pesan tersebut. Ia tersenyum ketika wartawan mengonfirmasi informasi itu dan meminta wartawan untuk tidak percaya pesan berantai yang tak jelas sumbernya.
"Besok ada alien mau turun dari langit, lu percaya enggak? Kenapa (penyebar pesan) enggak bilang, 'Besok alien turun dari langit mau curi Monas'," kata Basuki seraya meninggalkan wartawan di Balaikota Jakarta.
Pesan berantai yang beredar melalui BlackBerry Messenger hari ini menyebutkan bahwa Jakarta diperkirakan akan menjadi lautan pada besok pagi sekitar pukul 04.00 WIB. "Di perkirakan keseluruan Jakarta akan terendam banjir terbesar di Indonesia yang akan dimulai dari sore ini jam 20.00 WIB karena pintu air Katulampa akan dibuka disebabkan sudah tidak dapat menampung ketinggian air dan begitu pula di Tangerang," demikian bunyi kutipan dalam pesan tersebut. Pesan itu juga menyertakan nomor-nomor telepon untuk keperluan bantuan perahu.
Direktur Utama Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Edvin Aldrian mengatakan bahwa besok memang akan terjadi bulan purnama yang memungkinkan banjir rob. Namun, kondisi tersebut masih dalam tahap wajar. "Tidak sampai tenggelamlah, bohong itu. Pasti kita mendapatkan tanda-tanda," ujar Edwin.
Ia meminta agar warga Jakarta tidak perlu khawatir terhadap pesan berantai dari sumber yang tidak bertanggung jawab tersebut. Edwin meminta agar warga memperoleh informasi melalui situs resmi BMKG.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.