Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Cuma "Ropat-repet" Saja, tapi Enggak "Action"

Kompas.com - 21/01/2014, 09:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Sejumlah pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan pimpinan daerah DKI Jakarta, Jawa Barat, Bogor, Depok, Bekasi, minus Tangerang dan Banten, berkumpul di sebuah ruangan sederhana seluas 4 x 5 meter persegi, di bagian belakang posko pemantauan Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat, Senin (20/1/2014) siang.

Di dalam ruangan tersebut, sebanyak 17 langkah penanggulangan banjir untuk Ibu Kota DKI Jakarta disepakati semua pihak untuk ditindaklanjuti. Sebanyak 17 kesepakatan yang dihasilkan dibagi menjadi tiga bagian, langkah struktural, non-struktural, dan kultural.

Sebagian besar dari 17 langkah penanggulangan banjir Jakarta tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum. Sedangkan pemerintah daerah, pemerintah kota, dan pemerintah kabupaten lain perannya sebatas mendukung.

Langkah-langkah

Untuk langkah struktural ada 9 langkah, yaitu pembangunan Waduk Ciawi dan Bendungan Sukamahi yang diprediksi rampung 2018, Sodetan Ciliwung-Cisadane yang direncanakan selesai 2017, Sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur yang selesai pada 2016, revitalisasi situ-situ yang rampung 2015, normalisasi Kali Ciliwung selesai 2016, pembangunan sumur resapan dengan target 2,2 juta sumur di Jakarta, pembuatan dam dan konservasi tanah lain, yang terakhir normalisasi Sungai Cisadane.

Langkah non-struktural ada tiga, yakni reboisasi di daerah aliran sungai yang bakal melintas di Jakarta, penataan area sempadan, lahan ruang terbuka hijau, dan penertiban bantaran sungai.

Sedangkan untuk langkah kultural, fokus pada pemberdayaan masyarakat, baik secara umum maupun yang tinggal di dekat aliran sungai. Misalnya, meningkatkan nilai kesadaran lingkungan dan ekonomi warga, penanganan sampah berbasis masyarakat, gerakan Ciliwung bersih dan gerakan menanam satu miliar pohon?

"Ropat-repet"

Di tengah konferensi pers seusai pertemuan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan, ia berharap rapat koordinasi itu adalah rapat yang terakhir. Selanjutnya, kata dia, seluruh pihak yang hadir tinggal melaksanakan poin kesepakatannya saja.

"Saya mau ini rapat yang terakhir ya. Jangan cuma ropat-repet saja, tapi enggak action. Harus ada action," ujar Jokowi.

Pernyataan "ropat-repet" kerap diungkapkan Jokowi ketika dia kesal dengan banyaknya rapat di kantornya, Balaikota, Jakarta, tetapi rapat tersebut tidak memberikan hasil yang signifikan. Jokowi lebih suka rapat digelar di awal proyek, tengah, dan saat evaluasi.

Sodetan Ciliwung-Cisadane

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mohammad Hasan menjelaskan, pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane akan mulai dikerjakan 2015 mendatang. Ia meminta warga serta Pemkot atau Pemkab Tangerang tidak perlu khawatir pembuatan sodetan akan mengakibatkan banjir di wilayahnya. Perhitungan dalam rapat menunjukan hal tersebut.

Kapasitas maksimal debit air di Sungai Cisadane sebesar 1.900 meter kubik per detik. Dalam kondisi banjir maksimal, level debit air 1.150 meter kubik per detik. Sementara saat kondisi normal, debit air di sungai itu hanya 50-200 meter kubik per detik.

"Dalam rancangan awal, debit air yang mau disodet adalah 600 meter kubik per detik. Tapi karena kita khawatir banjir, maka di rapat tadi kita turunkan menjadi 200 meter kubik per detik," ujar Hasan.

Artinya, debit air di Cisadane dalam kondisi maksimal, yakni 1.350 meter kubik per detik, jauh dari kapasitas maksimal.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com