Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Banjir di Jatinegara Barat Butuh Tikar dan Selimut

Kompas.com - 21/01/2014, 21:08 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ribuan pengungsi banjir di emperan toko di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, tidur dengan alas tidak memadai. Kardus dan terpal yang mereka gunakan selama beberapa hari kini tidak lagi layak karena kondisinya lembab dan basah akibat terkena air hujan.

Atun (39), warga RT 05 RW 02, Kampung Pulo, mengatakan, ia sudah mengungsi di pertokoan itu sejak Jumat (17/1/2014) malam. Ia tidur dengan menggunakan kardus dan terpal yang ia beli dan karung-karung bekas.

Atun mengatakan, hujan membuat kardus dan terpal yang mereka gunakan menjadi basah. Belum lagi terpal yang dibangun oleh warga di sana sudah dalam keadaan bocor. "Bocor, suka tempias. Jadi enggak bisa tidur kalau malam dingin," ujar Atun, Selasa (21/1/2014) malam.

Menurut Atun, sejak banjir pada Jumat pekan lalu, ia baru bisa kembali ke rumahnya pada Senin kemarin saat ketinggian air surut hingga selutut. Akan tetapi, pada Selasa subuh tadi, permukaan air Sungai Ciliwung kembali meninggi sehingga ia bersama suami dan dua orang anaknya kembali mengungsi di emperan toko.

"Sudah sempat bersih-bersih, nyikatin tembok. Enggak tahunya pas subuh tadi naik lagi," ujar Atun. Ia memperkirakan ketinggian air dari rumahnya saat ini sudah mencapai 2 meter.

Ia berharap ada tikar dan selimut baru yang diberikan sebagai ganti alas tidur mereka yang lebih layak. Tikar itu berguna bagi warga karena dapat digunakan kembali untuk waktu ke depan. "Kalau kita sudah pulang bisa buat di lantai karena keramiknya itu dingin," ujar Atun.

Abin (42), warga RT 08 RW 03, mengatakan, bantuan makanan untuk warga di sana sudah mencukupi. Namun, warga masih memerlukan selimut dan tikar baru untuk menggantikan alas tidur yang sudah tidak layak.

Pantauan Kompas.com, sepanjang Jalan Jatinegara Barat kini dipenuhi oleh terpal tenda darurat yang didirikan warga untuk beristirahat mengungsi dari banjir. Kondisinya amat memprihatikan karena lembab dan basah. Sebagian warga tidur dengan kondisi gelap tanpa penerangan.

Situasi ini rentan membuat warga sakit. Sampah dari sisa makanan juga menumpuk, tetapi malam ini mulai disisir petugas Suku Dinas kebersihan Jakarta Timur dengan menggunakan truk pengangkut sampah.

Permukaan Sungai Ciliwung pada malam ini mulai meningkat setelah status Siaga II di Bendung Katulampa dengan ketinggian 170 cm pada Selasa siang tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com