JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat korban tewas akibat banjir di Jakarta bertambah menjadi 23 orang. Korban jiwa terbanyak berada di Jakarta Timur.
"Jika pekan lalu sekitar 13 jiwa, meningkat menjadi 23 jiwa," kata Kepala Seksi Informatika dan Pengendalian Bencana BPBD DKI Jakarta Bambang Surya Putra dalam keterangan persnya, Minggu (26/1/2014).
Ia mengatakan, jumlah korban jiwa di Jakarta Timur sebanyak 11 orang dan seorang korban meninggal dunia di Jakarta Selatan. Di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat masing-masing terdapat tiga korban jiwa, dan Jakarta Utara sebanyak lima korban tewas.
Menurut Bambang, korban meninggal itu akibat hanyut terbawa arus, tenggelam, terjatuh, tersetrum listrik, dan sakit. Warga yang meninggal akibat sakit adalah Masri (76), warga Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, dan Hidayat (35), warga Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Adapun Asep (27), warga Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan, meninggal dunia akibat terpeleset dan tenggelam, sedangkan Fatimah (5), warga Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat, meninggal karena terperosok di saluran air.
"Kami meminta agar para korban banjir untuk berhati-hati, terutama apabila ada kabel terjuntai," kata Bambang.
Sementara itu, jumlah pengungsi yang berada di 150 lokasi pengungsi sebanyak 38.079 jiwa.
Setelah terjadi selama dua pekan, banjir di Jakarta mulai surut seiring berkurangnya intensitas hujan. Sebagian besar warga mulai kembali ke rumah untuk membersihkan rumah dari sisa lumpur akibat banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.