Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Nur Mahmudi untuk Jokowi...

Kompas.com - 27/01/2014, 21:58 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengkritik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi, yang dianggapnya kerap mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang di luar wewenang. Hal tersebut disampaikan Nur seusai menjalani pertemuan tertutup bersama Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie di kediamannya, Kuningan, Jakarta, Senin (27/1/2014).

Nur mengatakan, dirinya banyak berkonsultasi mengenai berbagai hal dari Habibie, salah satunya mengenai pembangunan di Kota Depok. Pembangunan di Depok saat ini, menurutnya, sudah semakin meningkat. Pemerintahannya melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi banjir dengan gerakan menanam pohon dan membuat bank sampah di permukiman warga. Berbagai jalan yang rusak karena banjir juga langsung diperbaiki.

Namun, terkait perbaikan jalan itu, Nur mengaku memiliki satu kendala, yakni perbaikan jalan di bawah fly over di Universitas Indonesia. Menurut Nur, wilayah tersebut masih termasuk ke dalam wilayah DKI Jakarta dan merupakan wewenang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kalau di dalam Depok, ya pasti akan kita perbaiki. Tapi kalau di luar Depok, kita bisa apa?" kata dia.

Ketika disinggung mengenai Jokowi, Nur melontarkan kritiknya soal sikap Jokowi yang beberapa kali melakukan pekerjaan dalam wewenang pemerintah pusat. Menurutnya, mengerjakan sesuatu pekerjaan yang di luar wewenang adalah sesuatu yang salah.

"Kan sudah ada aturannya itu wewenang siapa, sudah ada bagiannya. Kalau aturannya kan pekerjaan itu harus sesuai wewenang, ya salah kalau melakukan itu," kata Nur.

Kendati demikian, Nur mengaku belum pernah mendengar bahwa Jokowi pernah melakukan penyerobotan wewenang seperti itu. Dia mengaku baru mengetahuinya ketika ditanya oleh wartawan saat itu. "Tapi, apa memang benar Pak Jokowi seperti itu? Saya juga tidak tahu selama ini," kata Nur.

Belum lama ini Jokowi berinisiatif memperbaiki tanggul maupun jalan yang rusak akibat banjir, meskipun pengelolaan konstruksi tersebut menjadi wewenang pemerintah pusat. Salah satu jalan nasional yang diperbaiki oleh Pemerintah Provinsi DKI itu adalah Jalan TB Simatupang yang rusak akibat banjir dua pekan lalu. "Ini sebenarnya (di bawah wewenangnya) Kementerian PU, tapi kita ini ingin masalahnya cepat selesai," kata Jokowi saat itu.

Tindakan Jokowi itu mendapatkan respons dari Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Dia mengatakan, Jokowi sebaiknya fokus menangani pekerjaan yang menjadi wewenangnya, bukan mengambil alih wewenang di atasnya. "Wong ngurusin jalan provinsi aja banyak kok. Tugasnya sudah banyak, jangan ngambil-ngambil (wewenang) pusat," ujar Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com