Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Bogor Dukung Pembangunan Waduk Permintaan Jokowi

Kompas.com - 02/02/2014, 20:05 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mendukung pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi untuk menanggulangi banjir di Jakarta sebagaimana diminta oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Selain itu, keberadaan waduk tersebut diharapkan membawa manfaat luas bagi masyarakat di kawasan hulu.

"Dari segi manfaat, kami sangat mendukung pembangunan Waduk Ciawi tersebut karena selain untuk menahan banjir, kita bisa suplai air untuk pembangkit listrik tenaga air atau mikrohidro dan manfaat lainnya seperti wisata," kata Jatmika, Kepala Bidang Perencanaan Tata Ruang, Dinas Tata Ruang, dan Pertanahan Pemkab Bogor, Minggu (2/2/2014) di Bogor.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta sepakat membangun Waduk Ciawi dalam pertemuan di Bendung Katulampa, Bogor, Senin (20/1/2014). Jatmika mengatakan, secara teknis keberadaan waduk di Ciawi tersebut layak karena berada di wilayah hulu sehingga memungkinkan selama ada cekungan sungai.

Ia mengatakan, Pemkab Bogor melihat dari segi teknis tidak ada kendala dalam pembangunan waduk tersebut. Hanya saja perlu dipertimbangkan peruntukannya apakah memberikan manfaat lebih untuk masyarakat. "Jika manfaatnya begitu banyak, kenapa tidak kita dukung," ujar Jatmika.

Ia mengatakan ada beberapa kendala yang harus diperhatikan ketika membangun waduk tersebut. Kendala utama adalah pengangkutan material dari bawah ke atas karena hal tersebut merupakan kerja yang luar biasa berat.

Jatmika menambahkan, upaya pencegahan banjir Jakarta tidak hanya bertumpu pada pembangunan waduk semata. Normalisasi situ dan embung di wilayah tengah antara Bogor dan Depok juga dilakukan untuk mengoptimalkan serapan air dan mengurangi laju air ke sungai. Dalam pembangunan waduk itu, kata dia, Pemkab Bogor dilibatkan sebagai pengelola dan penyedia lahan.

"Untuk perencanaan ada di pemerintah pusat, dana teknis pembangunan dan pembebasan lahan dianggarkan oleh Pemprov DKI Jakarta," ujarnya.

Waduk yang akan dibangun tersebut berada di dua desa di Kecamatan Megamendung, yaitu Desa Cipayung dan Desa Sukamahi. Waduk di Desa Cipayung akan dibangun di lahan seluas 109,3 hektar dan 24,8 hektar di Desa Sukamahi.

Anggaran pembangunan fisik satu waduk diperkirakan mencapai Rp 1,9 triliun di luar biaya pembebasan lahan. Untuk mendukung pembangunan waduk tersebut sebanyak 170 kepala keluarga di Desa Cipayung akan direlokasi, begitu juga dengan di Desa Sukamahi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com