JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akan berdampak besar dalam menanggulangi banjir di Jakarta. Menurut Jokowi, penyelesaian banjir harus dilakukan dengan menangani akar permasalahannya.
"Air dari atas (daerah hulu) itu yang harus diselesaikan dan pembangunan waduk itu pasti punya dampak besar," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Jokowi mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum memastikan bahwa Waduk Ciawi dan Sukamahi akan dibangun mulai 2015. Kajian pembangunan dua waduk itu telah berlangsung lama. Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta dapat segera membebaskan lahan untuk waduk itu. Pembangunan fisik waduk menjadi wewenang Kementerian PU.
Kedua waduk tersebut diperkirakan memakan biaya sekitar Rp 1,9 triliun, yang diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pos anggaran Kementerian PU. Pemprov DKI akan melakukan pembebasan lahan yang akan dimulai tahun ini dengan anggaran sekitar Rp 1,2 triliun.
Melalui pembangunan dua waduk itu, Jokowi yakin dapat mengurangi debit air dari kawasan hulu yang kerap kali mengakibatkan banjir di Jakarta. Aliran air sungai akan dibelokkan ke waduk tersebut. Air di waduk itu juga dapat menjadi potensi sumber air baku di wilayah tersebut.
Jokowi menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta juga tengah berupaya menormalisasi 42 waduk dan sungai. Hal itu dilakukan untuk mengurangi lokasi banjir yang terus terjadi setiap tahun. Waduk yang telah dan sedang dinormalisasi itu meliputi Waduk Pluit, Ria Rio, dan Sunter. "Jangan dipikir kita enggak ada upaya mengurangi titik banjir. Soalnya memang hujan tahun ini jauh lebih lebat dari yang kemarin," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.