Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Resmikan Bus Terintegrasi "Busway" Rute PIK-Monas

Kompas.com - 05/02/2014, 14:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan pengoperasian 18 bus kota terintegrasi busway (BKTB) rute Pantai Indah Kapuk (PIK)-Monumen Nasional, Rabu (5/2/2014) siang. Jokowi berharap warga mau meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih menggunakan bus-bus tersebut.

Peresmian BKTB PIK-Monas itu dilalukan di Shelter Fresh Market Pluit, Jakarta Utara. Jokowi yang didampingi Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono menyempatkan diri menumpang bus dalam perjalanan sepanjang sekitar 1 kilometer. Keduanya memilih duduk di kabin belakang.

"Delapan belas bus baru ini spesifikasinya menyesuaikan transjakarta, deck tinggi, pintunya di tengah kanan dua pintu dan belakang. Di dalam juga ada AC," ujar Jokowi seusai peresmian bus tersebut.

Bus tersebut menempuh rute PIK-Monas melalui Ruko Cordova-RS PIK-Taman Suaka Margasatwa Angke-Green Bay/Bay Walk Pluit-Pantai Mutiara-SMKN 54 -Landmark-Pakin-Gedong Panjang-Museum Fatahillah-Kota-Harmoni-Balaikota-Monas-Harmoni dan kembali lagi ke titik awal. "Kalau dilihat rutenya ini menjangkau permukiman hingga pusat bisnis niaga sehingga orang beralih dari kendaraan pribadinya dan naik transportasi massal seperti BKBT ini salah satunya," kata Jokowi.

Tarif karcis yang diterapkan untuk BKTB rute tersebut Rp 6.000 atau dua kali harga bus sekelas metromini. Jokowi memastikan, dengan naik BKTB, penumpang mendapatkan pelayanan transportasi massal yang jauh lebih baik ketimbang metromini.

Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Udar Pristono mengatakan, BKTB tersebut beroperasi dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB (17 jam). Panjang rute tersebut 19 kilometer dengan rata-rata kecepatan 20 kilometer per jam sehingga waktu tempuhnya didapat sekitar 80 menit.

"Headway (waktu kedatangan bus satu dengan bus selanjutnya) BKTB ini menurut rencana bakal setiap 10 menit," kata Pristono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com