Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Merasa Dibohongi Kadis Kebersihan DKI

Kompas.com - 08/02/2014, 09:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyayangkan sikap Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin yang tidak memasukkan usulan pengadaan 200 truk sampah di dalam rancangan APBD DKI 2014. Apabila Basuki ingin swakelola dalam pengangkutan sampah, Dinas Kebersihan masih mau bekerja sama dengan swasta, sehingga tidak memerlukan truk pengangkut sampah yang banyak.

"Kita kan sudah ajukan anggaran, tapi Pak Unu (Unu Nurdin, Kadis Kebersihan, red) asal ngomong gitu lho. Dia bilang DPRD yang menahan (usulan), ternyata malah dia yang berbohong ke kita," kata Basuki di Balai Kota Jakarta, Jumat (7/2/2014).

Menurut Basuki, Unu mengatakan anggaran tersebut dicoret karena DPRD tidak menyetujuinya. Padahal anggaran itu dihapus di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI. Penghapusan anggaran 200 truk sampah dilakukan Bappeda DKI disebabkan karena Dinas Kebersihan yang tidak bisa menjelaskan secara detail tujuan pengadaan 200 truk tersebut serta kelanjutan pengangkutan sampah oleh swasta.

Atas segala permasalahan itu, Basuki mengaku telah bertemu dengan Unu secara pribadi. Unu beralasan akan kembali mengajukan anggaran tersebut pada Januari 2014 saat pembahasan APBD masih dilaksanakan. Namun akhirnya, rencana pengajuan tersebut tidak dapat dilakukan karena sudah terlambat.

Bahkan Unu juga menegaskan kalau yang lebih mengetahui detail terkait anggaran pengadaan 200 truk sampah adalah Wakil Kepala Dinas Kebersihan Saptastri Ediningtyas. "Sederhana kan? Kalau wakilnya lebih pintar, ya wakilnya saja yang jadi kepala dinas dong," ujarnya sambil tertawa.

Basuki juga memiliki alasan tersendiri mengapa ingin swakelola pengangkutan sampah. Selama ini, kerja sama swasta dengan Pemprov DKI, pembagian kerjanyaa tidak jelas. Pihak swasta juga tidak pernah diberi sanksi tegas dan dikenakan denda apabila tidak bisa mengangkut sampah. Apabila semua swakelola, maka DKI idealnya memiliki hingga 400 unit truk sampah. Terlebih truk sampah yang dimiliki DKI Jakarta sebagian besar sudah berusia uzur dan tidak laik pakai.

DKI baru dapat meremajakan sebanyak 92 truk sampah hasil pengadaan melalui e-catalogue dan 51 sumbangan para pengusaha corporate social responsibility (CSR).

Sebelumnya, polemik pengadaan truk sampah ini berawal dari pengakuan Kepala Dinas Kebersihan DKI, Unu Nurdin kepada Gubernur DKI, Joko Widodo dan Wakil Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama yang mengatakan pengadaan truk sampah ditolak oleh DPRD lantaran tidak tertera dalam APBD 2014. Namun, pihak DPRD DKI juga membantah telah menolak usulan pengadaan 200 truk sampah karena tidak pernah menerima draft usulan tersebut.

"Bagaimana bisa ditolak? Pengajuan pengadaan 200 truk sampah itu tidak masuk dalam draft dari Bappeda yang diserahkan ke dewan," kata anggota DPRD Komisi D (bidang pembangunan), Sanusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com