"Sekitar tiga hari lalu sudah saya kasih ke Gubernur," ujar Made ketika dihubungi wartawan pada Minggu (9/2/2014) pagi.
Made enggan membeberkan lebih detail bagaimana hasil evaluasi dari 415 lurah dan camat selama enam bulan terakhir. Namun, ia mengatakan, metode evaluasi yakni langsung menanyakan kepada warga dari lurah dan camat tersebut mengenai kinerja mereka.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membenarkan bahwa dirinya telah menerima laporan tersebut. Meski tak menunjuk tanggal, Jokowi berjanji bakal segera mengumumkan evaluasi para abdi masyarakat Jakarta tersebut secepat mungkin kepada publik. "Nanti pasti saya umumkan. Bisa saya, bisa BKD," ujar Jokowi.
Jokowi mengaku belum melihat secara detail evaluasi lurah dan camat tersebut. Namun, dari informasi yang dihimpunnya ketika blusukan keluar masuk kampung, Jokowi mengaku tak mendapat keluhan yang terbilang fatal dari para lurah atau camatnya itu.
Seperti diketahui, 415 lurah dan camat tersebut merupakan hasil dari seleksi dan promosi terbuka atau yang populer disebut lelang jabatan. Seusai menjalani bermacam-macam tes mulai dari manajerial dan tes pengetahuan, mereka dilantik pada 27 Juni 2013 lalu. Lurah dan camat tersebut terdiri dari 78 orang eselon III dan 337 orang eselon IV. Adapun pejabat yang dilantik sebagai camat atau lurah di luar pejabat definitif sebanyak 17 dan sisanya adalah pejabat definitif atau lurah dan camat yang lama.
Jokowi selalu mengatakan, dirinya tak segan-segan mengganti lurah atau camat yang tidak dapat bekerja sesuai dengan ritme dirinya. Adapun di sela masa evaluasi, sudah ada beberapa camat dan lurah yang terjerat kasus penggelapan dana, antara lain Lurah Kayu Putih Rosidah, Lurah Ceger Fanda Fadly Lubis, dan bendahara Lurah Ceger Zaitul Akmam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.