Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Kampung di Jakarta Pun Bakal Dibeton

Kompas.com - 12/02/2014, 11:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta berencana menjadikan jalan Ibu Kota dengan beton, bahkan sampai ke jalan-kalan kampung di permukiman. Hal itu agar jalan tidak cepat rusak, apalagi saat terendam hujan.

Kepala Dinas PU Manggas Rudy Siahaan mengatakan, beberapa waktu lalu dirinya mengumpulkan kepala suku dinas dan kepala bidang jalan untuk mengarahkan agar perbaikan jalan rusak langsung diarahkan menggunakan sistem beton, bukan lagi aspal hotmix.

"Kita dorong menggunakan beton jalan yang kualitasnya diakui internasional. Jalan inspeksi, jalan kampung pun itu dibeton," ujar Rudy saat berbincang dengan wartawan, Rabu (12/2/2014).

Begitu APBD 2014 selesai dievaluasi oleh Kementerian Dalam Negeri, proyek pembetonan jalan itu akan langsung dilaksanakan. Jalan provinsi dikerjakan Dinas PU, sedangkan pembetonan jalan-jalan kampung bakal diserahkan ke Suku Dinas PU wilayah.

Februari 2014 ini, lanjut Rudy, beberapa jalan besar akan mulai dibeton. Misalnya, Jalan Abdulah Syafei dan Jalan Prof Dr Satrio depan Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, beberapa ruas Gunung Sahari, Jakarta Pusat, dan Stasiun Beos, Jakarta Barat.

"Target kita, pembetonan terjadi di sebanyak-banyaknya jalan di Jakarta ini. Jalannya sudah didata yang akan dibeton," ujarnya.

Saat ini, Dinas PU DKI tengah menunggu rampungnya electronic catalog untuk proyek pembetonan jalan. Ada juga jalan-jalan yang sudah mulai dibeton menggunakan APBD 2013. Sementara itu, sejumlah jalan yang telanjur rusak akibat dihantam hujan diperbaiki menggunakan dana sewaktu-waktu demi meminimalisasi insiden.

Angka kerusakan jalan sampai 6 Februari kemarin tercatat sebanyak 6.201 titik dan 561 ruas jalan. Dari data itu, luas kerusakan jalan mencapai 135.746 meter persegi. Adapun perbaikan jalan sejak Januari sebanyak 4.436 titik dengan luas 93.486 meter persegi. Saat ini masih tersisa 1.768 titik kerusakan dengan luas 42.260 meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com