Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Lupa Tugas Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan

Kompas.com - 13/02/2014, 20:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo enggan menjawab pertanyaan seputar tugas pokok dan fungsi Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Menurutnya, yang tahu poin tersebut adalah Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

"Hal-hal yang teknis begitu kok tanyakan ke saya. Saya mana ingatlah. Tanyakan sana ke BKD," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (13/2/2014) sore. "Emang namanya tim apa? Percepatan pembangunan. Ya sudah, itu sudah tugas dia," kata Jokowi.

Jokowi tidak menjawab ketika ditanya apakah pembentukan tim tersebut berawal dari idenya atau tidak. Dia juga tak menjawab apakah pembentukan tim itu begitu diperlukan. Jokowi mengatakan bahwa pembentukan tim tersebut memungkinkan dari aspek undang-undang. Jokowi juga membenarkan bahwa tim itu belum lengkap.

Sesuai Peraturan Gubernur Nomor 201 Tahun 2014, jumlah tim harus sembilan orang. Saat ini jumlah anggotanya tujuh orang. Jokowi akan mencari siapa orang yang tepat untuk mengepalai tim itu. Meski tim itu belum terbentuk lengkap, Jokowi tetap menginginkan agar ketujuh anggotanya tetap bekerja.

Pembentukan TGUPP itu ditandai dengan perombakan 26 posisi eselon II di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu kemarin. Ada tujuh orang yang dimasukkan ke dalam tim tersebut, yakni mantan Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono, mantan Kepala Dinas Kebersihan Unu Nurdin, mantan Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudi Mulyanto, mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Ipih Ruyani, mantan Kepala Dinas Sosial Kian Kelana, mantan Kepala Dinas Komunikasi Informatika Sugiyanta, dan mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Zainal Mussapa.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pemprov DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan bahwa tim tersebut belum dapat bekerja maksimal. Tim itu harus menunggu keputusan Gubernur soal pimpinan tim. Made mengatakan, tugas tim itu untuk merundingkan berbagai persoalan DKI dan menyampaikan hasil gagasan berupa solusi kepada Jokowi.

"Mereka menganalisis, monitoring, seperti duta besarlah. Tapi meski langsung bekerja, tunggu sampai 9 dulu untuk mendapat ketua. Entah ditunjuk Gubernur atau gimana," ujar Made.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com