"Dua KK itu dititipkan sementara karena rumah mereka sudah rusak karena banjir jadi sudah tidak dapat ditinggali," kata Syofian, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/2/2014).
Syofian mengakui kewenangan menempatkan warga berada di pihak pengelola rusun. Namun, penempatan dua keluarga di Rusun Cibesel, yang harusnya menghuni Rusun Komaruddin, dilakukan karena kondisi yang mendesak.
Syofian menegaskan tidak ingin masalah tersebut menjadi polemik. Selanjutnya, dia menyerahkan kepada pihak pengelola apakah kedua keluarga tersebut tetap tinggal di sana, atau mendapat hunian di rusun lainnya.
"Kalau saya kewenangan domain terserah dinas perumahan, saya tidak mau polemik. Kalau memang mau nanti penempatan domainnya di mana itu nanti dari dinas perumahan," ujar Syofian.
Seperti diwartakan Kompas, Kepala Seksi Pelayanan Unit Pengelola Rusun DKI Wilayah III Ledy Natalia menegaskan, Rusunawa Cibesel bukan untuk warga Kampung Pulo. Rusun itu digunakan untuk relokasi warga Taman Burung, Pluit, Jakarta Utara, yang terkena proyek normalisasi Waduk Pluit.
"Tindakan camat itu tidak benar. Rusunawa Cibesel itu untuk warga Taman Burung," katanya.
Menurut Ledy, pada mulanya Rusunawa Cibesel dialokasikan untuk warga Kampung Pulo yang terkena proyek normalisasi Kali Ciliwung. Namun, karena pihak Kecamatan Jatinegara tidak juga menyerahkan data warga yang akan direlokasi, Rusunawa Cibesel digunakan untuk warga Taman Burung yang direlokasi sejak pertengahan 2013 lalu.
Ledy mengatakan, warga Taman Burung tidak direlokasi ke Rusunawa Komaruddin karena rusun itu baru diserahkan pemerintah pusat kepada Pemerintah Provinsi DKI pada pertengahan 2013 dalam kondisi rusak parah. Setelah selesai diperbaiki pada akhir 2013, Rusunawa Komaruddin dialokasikan sebanyak 200 unit bagi warga Kampung Pulo. Namun, karena Kecamatan Jatinegara tidak juga menyerahkan data warga yang akan direlokasi, Rusunawa Komaruddin digunakan untuk warga Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, yang terkena proyek normalisasi Kali Sentiong.
"Tolong Camat Jatinegara bisa kerja sama dengan kami. Segera serahkan data warga yang harus direlokasi," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.