Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek MRT Masuk Tender Tahap Akhir

Kompas.com - 18/02/2014, 12:08 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) Jakarta telah memasuki proses tender tahap akhir.

Menurut pihak PT MRT Jakarta, saat ini tinggal tersisa dua paket pengerjaan yang masih belum selesai proses tendernya, yakni paket CP 107 yang merupakan pengadaan untuk sistem persinyalan dan rel dan paket CP 108 yang merupakan pengadaan untuk rangkaian kereta.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan, pekerjaan dalam paket CP 107 terdiri dari 10 komponen, yaitu substation system,overhead contact system, power distribution system, signaling system, telecommunication system, facility SCADA, automatic fare collection system, platform screen door (PSD), escalators & elevators, dan trackwork.

Sementara untuk pekerjaan dalam paket CP 108, terdiri dari pengadaan 16 rangkaian kereta. Satu rangkaian kereta akan terdiri atas enam gerbong sehingga total seluruhnya berjumlah 96 gerbong. Spesifikasi kereta akan menggunakan standar urban railway system for Asia (STRASYA).

"Pemenang dari paket CP 107 dan CP 108 ini nantinya harus mampu menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 185 minggu. Dengan capaian progres lelang tahap akhir ini, manajemen bisa lebih berkonsentrasi untuk memastikan proyek berlangsung tepat waktu," kata Dono melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (18/2/2014).

Menurut Dono, ada lima peserta tender yang telah dinyatakan lulus pra-kualifikasi untuk paket 107, yakni Marubeni–Toshiba–Sumitomo Mitsui Construction–WIKA JO; Kawasaki Heavy Industries–Itochu JV; Mitsubishi-Hitachi-Mitsubishi Heavy Industries–Jaya Konstruksi JO; Sumitomo Corporation; dan Mitsui-Kobelco–Toyo-IKPT (Metro One Consortium).

Sementara untuk paket CP 108, terpilih empat peserta, yakni Hitachi-Mitsui Consortium; Sumitomo Corporation; Mitsubishi Corporation; dan Kawasaki-Itochu JV (KI JV).

"Penandatanganan kontrak paket CP 107 diperkirakan dapat dilakukan pada bulan Desember 2014, sementara paket CP 108 untuk Rolling Stock diperkirakan dapat dilakukan pada bulan November 2014," ujarnya.

Periode pengambilan dokumen tender dilakukan pada 17–21 Februari 2014, Site Visit dan Pre-bid Meeting pada 5 dan 6 Maret 2014, serta waktu penyampaian penawaran dari masing-masing peserta selama tiga bulan untuk CP 108 dan empat bulan untuk CP 107. Proses tender untuk dua paket tersebut didampingi oleh konsultan tender Nippon Koei, Co Ltd yang merupakan lead consultant dari Jakarta Metro Tender Assistance – 2 (JMTA) yang dibiayai melalui JICA ODA.

Perkembangan proyek pembagunan MRT Jakarta dimulai pada 10 Oktober 2013, ditandai dengan groundbreaking yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Saat ini, proyek telah memasuki tahap pengerjaan konstruksi berat, yang dilakukan di sepanjang Bundaran HI-Sisingamangaraja.

Tahap pertama pembangunan MRT Jakarta dilakukan di jalur yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI, yang memiliki panjang rute 9,8 kilometer. Rute ini ditargetkan rampung pada 2017.

Untuk pembangunan tahap pertama, pinjaman Jepang akan dikucurkan dalam dua waktu, yakni sebesar 50 miliar yen atau sekitar Rp 5,7 triliun untuk kucuran pertama, dan 75 miliar yen atau sekitar Rp 8,6 triliun untuk kucuran kedua.

Adapun tahap kedua pembangun akan dilakukan di jalur yang menghubungkan Bundaran HI-Kampung Bandan, yang memiliki panjang rute 5,9 kilometer. Pembangunan akan dimulai pada 2017, setelah tahap pertama pembangunan rampung. Pembangunan tahap kedua akan membutuhkan alokasi dana sebesar 113 miliar yen atau sekitar Rp 13 triliun. Ruas ini ditargetkan dapat beroperasi pada 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com