Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Blusukan" ke Marunda, Jokowi Disodori Dokumen Tanah Bermasalah

Kompas.com - 18/02/2014, 15:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang warga Kampung Sungai Tirem, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, secara tiba-tiba menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, yang tengah berkunjung ke kawasan tersebut. Warga perempuan itu memperlihatkan beberapa lembar salinan dokumen yang diklaimnya sebagai tanah milik keluarga dan belum dilunasi oleh pengembang properti di kawasan itu. Pengembang tersebut kemudian menyerahkan lahan itu kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pembangunan Waduk Marunda.

"Ini Pak Jokowi, kemarin tanah Bapak belum dibayar," kata gadis tersebut di sela-sela kunjungan Jokowi di Waduk Marunda, Selasa (18/2/2014). "Dulu dengan siapa sengketanya?" tanya Jokowi.

Seorang petugas yang turut mendampingi Jokowi dalam kegiatan tersebut menuturkan bahwa warga tersebut sempat mendatangi Kantor Wali Kota Jakarta Utara beberapa waktu lalu untuk menyampaikan hal yang sama. Namun, permintaannya tidak dapat diteruskan karena ia tidak membawa sertifikat asli tanahnya. Tanah tersebut diketahui atas nama Ragil.

"Ngakunya saudara Bapak (Jokowi), namanya Pak Ragil dari Keraton Solo," kata petugas tersebut kepada Jokowi.

"Saya bukan orang keraton kok, saya orang desa," ujar Jokowi. Jokowi kemudian meminta nomor telepon ayah gadis tersebut. Ia juga mempersilakan warga untuk segera menemuinya di Balaikota Jakarta.

Dalam kunjungannya di Waduk Marunda, Jokowi menyusuri kawasan pinggir waduk yang tengah dikeruk. Ia didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggas Siahaan dan Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono. Sementara itu, sekitar lima unit eksavator tengah bekerja mengeruk lahan untuk waduk itu.

Jokowi berada di sana selama sekitar 15-20 menit. Setelah itu, ia melanjutkan blusukan ke lokasi lain.

Waduk Marunda merupakan salah satu dari sembilan waduk yang akan dibangun tahun ini. Keberadaan waduk-waduk tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya banjir di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com