Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Jokowi-Basuki Pecut Kinerja PT Jakarta Monorail

Kompas.com - 26/02/2014, 13:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pemprov DKI Jakarta mengajukan dua klausul baru dalam perjanjian kerja sama (PKS) dengan investor monorel, PT Jakarta Monorail (JM). Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pengajuan klausul baru itu terkait target pengerjaan pembangunan monorel di satu jalur selama tiga tahun.

"Kalau tidak begitu, nanti PT JM bisa santai-santai tiga tahun keenakan, eh mangkrak lagi. Makanya, saya mau masukkan pasal itu," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (26/2/2014).

Salah satu klausul baru yang diajukan Pemprov DKI adalah penyelesaian pembangunan monorel selama tiga tahun. Jika tidak selesai, DKI dapat menyita aset milik PT JM. Apabila niat PT JM bulat untuk menyelesaikan monorel selama tiga tahun, PT JM akan meraup untung.

Menurut Basuki, apabila PT JM tidak mau menyepakati PKS baru itu, niat mereka sudah tidak baik. Terlebih lagi, ada kemungkinan proyek monorel itu kembali mangkrak.

Saat ini, lanjut dia, Pemprov DKI sedang membuat surat teknis. Surat itu berisi progres pengerjaan pembangunan proyek monorel setiap tiga bulan. Melalui surat itu, Pemprov DKI dapat mengetahui bagaimana progres dan jadwal pengerjaan.

"Kalau tiga bulan berhenti konstruksi, PT JM enggak mungkin sanggup menyelesaikan tiga tahun," kata Basuki.

Selain harus menyelesaikan dalam waktu tiga tahun, PT JM juga harus memberi uang jaminan kepada Pemprov DKI sebesar 5 persen. Sebab, hingga saat ini PT JM belum bisa membuktikan surat dari Bappenas yang menyatakan uang jaminan pembangunan sebesar 1 persen. Bila pembangunan monorel gagal, uang jaminan itu akan menjadi milik Pemprov DKI. Artinya, bila nilai investasinya Rp 15 triliun, uang jaminan 5 persen atau sebesar Rp 750 miliar akan menjadi milik Pemprov DKI.

Begitu beratnya klausul baru yang diusulkan Pemprov DKI dalam PKS tersebut, menurut Basuki, akan membuat PT JM berpikir untuk kembali melanjutkan pembangunan monorel yang sudah mangkrak sejak tahun 2007. Apabila PT JM menyatakan tidak sanggup, kemudian memutuskan PKS, Pemprov DKI akan menerimanya dengan tangan terbuka. Rencananya, PT Transjakarta yang akan mengambil alih pengerjaan pembangunan monorel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com