Keluarga yang tidak mendapat unit rusun ini sempat tinggal di selasar Rusun Komarudin. Namun, karena tidak tahan, akhirnya mereka pergi dan tinggal di rumah saudara. Sementara itu, tiga keluarga lainnya masih bertahan.
"Mereka ini yang kemarin memilih bertahan, ada 15 KK, termasuk yang 3 KK yang sudah di sini," kata Koordinator Warga Sunter Agung, Cici, kepada wartawan saat ditemui di Rusun Komarudin, Jakarta Timur, Rabu (26/2/2014).
Warga Kali Sentiong yang sudah menempati rusun, kata Cici, jumlahnya 185 KK. Jumlah itu terdiri dari 28 KK warga Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, sementara sisanya 157 KK berasal dari Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Jadi, datanya itu digabungkan. Warga Sunter Agung masuk di Kemayoran dan kita sudah sepakat dengan Kecamatan Kemayoran," ujar Cici.
Warga Sunter Agung itu, lanjut dia, merupakan yang terkena dampak pembangunan jalan dalam normalisasi Kali Sentiong. Letak tempat tinggal mereka berada di perbatasan antara Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.
"Memang mereka berhaklah, mereka kena gusuran. Bangun jalannya itu harus tembus ke Sunter Agung, jadi mereka kena," ujar Cici.
Cici mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Perumahan DKI Jakarta untuk mengurus mereka yang belum mendapatkan rusun. Daftar 15 KK warga itu akan diundi sore ini untuk mendapatkan kunci hunian di Rusun Komarudin.
"Persyaratan undian menyerahkan fotokopi KTP dan KK. Sudah ada unit untuk mereka. Cuma masih ada yang bocor atau apa, tapi daripada mereka (telantar) di teras," ujar Cici.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.