JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan bahwa tahun ini ada 70 lokasi yang bakal dibangun menjadi kampung deret. Jokowi mengklaim bahwa kini warga tertarik mengikuti program andalannya tersebut.
Jokowi mengatakan, puluhan kampung deret itu akan dibangun mulai Juni 2014. "Persiapan sosialisasi, gambar, desain, dan lokasi rumahnya, kan, berbeda-beda," ujar Jokowi di Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Dengan demikian, kampung deret di Jakarta akan berada di 92 tempat. Sebanyak 26 kampung deret lain telah dilaksanakan Dinas Perumahan dan Bangunan DKI sejak tahun lalu.
Jokowi mengatakan, sebagian besar dari 70 kampung deret yang dibangun tahun ini merupakan permukiman kumuh. Sama seperti kampung deret sebelumnya, kampung deret tersebut akan dilakukan dengan cara memperbaiki rumah warga agar layak ditempati. Perbaikan juga dilakukan pada infrastruktur lingkungan permukiman tersebut.
Menurut Jokowi, berbeda dengan kampung deret sebelumnya, program kali ini dilakukan dengan membangun seluruh rumah warga di lokasi sasaran. Kampung deret yang dibangun tahun lalu tidak demikian, di mana ada rumah yang dirombak dan ada yang tidak, tetapi rumah-rumah itu berada di satu deret.
"Kemarin, kan, dalam satu baris rumah kumuh, 5 digarap, 2 tidak, lalu 5 digarap lagi. Kalau sekarang semuanya digarap. Ini supaya perubahan penampakannya langsung kelihatan," kata Jokowi.
Jokowi menyebutkan, pembangunan kampung deret pada tahun lalu berdampak positif bagi pembangunan kampung deret tahun ini. Tahun lalu, kata Jokowi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus aktif memberikan sosialisasi kepada warga tentang konsep kampung deret. Namun, tahun ini warga sudah melihat contoh kampung deret yang sudah jadi.
"Sudah langsung setuju semuanya. Sekarang yang ngejar-ngejar bangun kampung deret sudah warga, bukan kami lagi," ujarnya.
Pembangunan kampung deret pertama kali dilakukan di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Pembangunannya dilakukan dengan dana corporate social responsibility dari perusahaan rekanan. Kini Pemprov DKI tengah membangun kampung deret lain, termasuk di Petogogan dan Tambora.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.