Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri: Jokowi Tak Perlu Ambil Cuti

Kompas.com - 03/03/2014, 08:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kementerian Dalam Negeri menyatakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak perlu mengambil cuti untuk menjadi juru kampanye. Sebab, setiap akhir pekan, selama sebulan ini, Jokowi diketahui mengikuti konsolidasi partai.

"Tiap Sabtu-Minggu selama satu bulan ini, gubernur mengikuti acara konsolidasi partai. Karena urusannya untuk partai, tidak perlu ambil cuti," kata Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Didik Suprayitno kepada Kompas.com, Senin (3/3/2014).

Didik mengatakan, Kemendagri telah menerima surat pengajuan cuti Gubernur DKI Jakarta  yang didaulat menjadi juru kampanye tiap akhir pekan ke seluruh Indonesia. Surat cuti itu kemudian dikembalikan Kemendagri kepada Pemprov DKI Jakarta. Seharusnya, tujuan surat itu bukanlah cuti, melainkan hanya pemberitahuan saja.

Pada 27 Februari 2014, Kemendagri mengajukan surat rekomendasi perbaikan tujuan izin kepada DKI. Keesokan harinya, DKI telah memperbaiki surat dan memberikan kepada Kemendagri.

Di dalam surat itu disampaikan, Jokowi akan melaksanakan konsolidasi partai selama satu bulan penuh. Seluruh Indonesia akan dihampirinya, seperti Aceh, Riau, Bengkulu, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan lainnya.

"Selama berkampanye, otomatis Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur," kata Didik.

Pada kesempatan berbeda, Jokowi juga telah mengatakan perihal sama. Surat itu, lanjut Jokowi, merupakan kelanjutan dari dipilihnya dia menjadi salah satu juru kampanye nasional PDI Perjuangan.

Jokowi membantah dia akan selalu berkampanye bareng Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, ada beberapa daerah yang didatangi Mega, ada juga daerah yang hanya cukup disambangi oleh juru kampanye.

Selain Jokowi, PDI-P juga menjadikan Ganjar Pranowo, Cornelis, Terras Narang, Frans Lebu Raya, Rustam Efendy dan Sjachroedin ZP sebagai juru kampanye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Megapolitan
Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Megapolitan
Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com