Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Kapok Beli Mesin Transjakarta Buatan China

Kompas.com - 05/03/2014, 09:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk mencegah terulangnya kasus bus berkarat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana tidak akan lagi membeli bus dari China. Ke depannya, bus-bus transjakarta akan menggunakan mesin Scania, yang dirakit oleh perusahaan dalam negeri.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memperkirakan, harga bus buatan Swedia itu berkisar antara Rp 4,7 miliar-Rp 4,8 miliar per unit untuk jenis bus gandeng. Harga tersebut, kata dia, memiliki selisih harga lebih mahal, sekitar Rp 10 miliar dari bus buatan China.

"Rakit dalam negeri di Astra. Kita mau menggunakan Scania yang bahannya aluminium. Jadi, bisa dipakai 10-20 tahun, jatuhnya lebih murah," kata pria yang akrab disapa Ahok ini di Balaikota Jakarta, Rabu (5/3/2014).

Meski begitu, Basuki tetap mengkhawatirkan adanya oknum-oknum yang nantinya akan berbuat penyelewengan dengan memanfaatkan celah yang ada. Jika sampai hal tersebut terjadi lagi, kata dia, lebih baik Pemprov DKI tidak melakukan proyek pengadaan bus.

"Tapi, bisa juga oknum yang bikin satuannya (kualitas bus) di bawah itu, bisa saja kan kalau ada oknum yang main. Kalau itu terjadi, lebih baik tidak usah beli bus sampai tunggu perubahan. Misalnya, sampai tunggu sebagian DPRD diganti, he-he-he," ujarnya.

Sebelumnya, Basuki menduga, sering bermasalahnya bus transjakarta diakibatkan kualitas bus yang buruk. Ia menilai, hal tersebut tidak akan terjadi seandainya bus-bus transjakarta menggunakan bus yang berkualitas.

"Mesin Wei Chai, Zhong Tong, benar-benar baru aku dengar di dunia ini. Zhong Tong, sekalian aja Ding Dong atau Tong Tong," keluhnya.

"Pusing aku kayak gitu. Kenapa enggak pakai yang setara Mercedez Benz. Coba lihat bus swasta, mereka pakainya Hino, Scania, Mercedez, kenapa enggak mau nyontek mereka? Sederhana sebetulnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com