Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Liang Lahad, Ical Tenangkan Nia Ramadhani

Kompas.com - 08/03/2014, 14:34 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Jenazah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Prya Ramadhani di TPU Kampung Kandang datang sekitar pukul 13.30. Belasungkawa dari kerabat korban juga langsung diucapkan kepada putri Prya, Nia Ramadhani, di TPU Kampung Kandang.

Saat pemakaman, Nia tak kuat menahan tangisnya ketika melihat jenazah ayahnya dimasukkan ke liang lahad. Dia tampak ditenangkan oleh mertuanya, Aburizal Bakrie.

Saat menyampaikan sambutan, Aburizal menyatakan ia kehilangan Prya bukan hanya sebagai besan, tetapi juga sahabat.

"Beliau lebih dari sahabat, sebelum beliau menjadi besan saya," ujar pria yang akrab disapa Ical itu di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (8/3/2014) siang.

Di sela-sela itu, dia meminta jajaran Partai Golkar mengikuti teladan yang diajarkan oleh Prya. Meskipun dalam keadaan sakit, ia tetap menjalankan tugasnya.

"Beliau betul-betul seorang pemimpin kepada semua, bagaimana pemimpin dan dijalankan," kata Ical yang memakai kemeja putih lengan panjang.

Pantauan Kompas.com, pemakaman Prya juga dihadiri puluhan kader Golkar. Mereka kompak memakai kaus bergambarkan caleg DPRD DKI Jakarta bernama Nurdin Akbar Lubis.

Prya meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Jumat, pukul 16.50. Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Ashraf Ali menyebutkan, sebelum meninggal, Prya sempat mengalami gangguan pernapasan, asma. Selain itu, Ashraf juga menyebut Prya telah lama menderita kanker tulang. 

Selain mengetuai struktur organisasi di tingkat provinsi tersebut, di Partai Golkar Prya juga adalah Ketua Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com