Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemulung Rp 17 Juta Ingin Bangun Rumah untuk Anjingnya

Kompas.com - 13/03/2014, 11:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Selama lebih kurang satu tahun Ely Mulyawati menjadi pemulung. Dia memungut barang rongsokan di sekitar Menteng, Jakarta Pusat, hingga Bekasi, Jawa Barat. Selama itu dia hanya ditemani Vivi, anjingnya yang setia.

Dari perjuangan dan ketekunannya itu, akhirnya Ely bisa mengumpulkan uang hingga Rp 17 juta. Uang itu diikat dalam jumlah tertentu kemudian dimasukkan ke dalam karung putih. Ketika ditanya untuk apa uang itu, Ely mengatakan ingin membangun rumah untuknya dan Vivi.

Namun, pada Selasa (11/3/2014) lalu, dia terjaring razia penertiban di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Lima anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) meringkusnya bersama Vivi dan gerobak miliknya.

Meski berusaha berontak, Ely yang tampak kusam itu tidak berdaya melawan personel Satpol PP. Tanpa membawa Vivi, Ely diamankan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 3, Jalan Raya Kamal Nomor 6 Cengkareng, Jakarta Barat.

"Kata om-om Satpol PP-nya, kalau saya enggak mau ikut, bakal ditendang sama ditarik-tarik. Om-om Satpol PP-nya jahat-jahat," tutur Ely kepada Kompas.com, di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (12/3/2014).

Selama berbincang dengan Kompas.com, Ely terus memanggil-manggil Vivi. Bila Kepala Panti Sosial Ahmad Dumyani menghampiri Ely, ia pun merengek dan terus meminta Dinas Sosial DKI memulangkan Vivi kepadanya.

Menurut Ely, Vivi sedang berada di pos keamanan kantor Wali Kota Jakarta Pusat. Raut muka Ely terlihat sedih kala mengingat Vivi. Ia terus membayangkan hidup di sebuah rumah yang nyaman bersama Vivi.

Selama memulung, setiap harinya Ely mendapat upah Rp 25.000-Rp 40.000. Sebagian penghasilannya disisihkan untuk ditabung hingga terkumpul hingga Rp 17 juta. Ke mana-mana dia selalu membawa uang hasilnya memulung.

Kadang-kadang, ketika dia memulung di kawasan-kawasan elite Ibu Kota, ada orang yang menaruh belas kasih kepadanya. Mereka biasanya memberi Ely uang untuk membeli makan.

"Saya mau bangun rumah buat Vivi. Soalnya saya udah enggak punya anak, satu anak saya kasih ke orang yang lewat di jalan," cerita Ely.

Di dalam rumah impiannya itu, Ely ingin membeli sebuah DVD player dan radio tape. Sebab, hobi Ely adalah mendengarkan ceramah agama, pengajian, dan lagu Mandarin.

Ahmad Dumyani kembali menghampiri Ely saat wawancara. Ely kembali merengek minta kepala panti untuk mencari anjingnya yang hilang. Ia tak ingin Vivi terkena hujan dan kelaparan. Selama bersamanya, Vivi selalu diberi makanan empat sehat lima sempurna lengkap dengan teh manis dan soda susu.

Selain merengek minta anjingnya kembali, Ely juga meminta untuk segera dibebaskan dari panti sosial. Sebab, tak sedikit penghuni lain yang menjahilinya. Perempuan asal Madiun itu lebih banyak menghabiskan waktu dengan melamun.

Ia masih tak habis pikir mengapa gerobaknya juga diangkut Satpol PP. Menurut dia, personel Satpol PP lebih cocok menertibkan warga yang tidur di trotoar dan tidak membawa gerobak.

Selain kesal dengan personel Satpol PP, Ely juga kesal dengan para petugas Dinas Sosial DKI. "Dulu, rambut saya se-tante. Tapi, pas masuk ke sini, (rambut) saya langsung dibotakin, mana tukang mandiin-nya galak," keluh Ely.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com