Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6.800 PNS DKI Harus Jalani Tes Kejiwaan

Kompas.com - 14/03/2014, 11:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan, ada sekitar 6.800 pegawai negeri sipil (PNS) golongan III dan IV yang akan mengikuti tes ulang. Mereka terdiri dari 858 orang untuk PNS golongan III, dan 5.942 untuk PNS golongan IV.

Tes tersebut, kata Made, sifatnya wajib diikuti karena dari hasil seleksi tersebut akan diketahui semua profil dan sejauh mana kemampuan para birokrat untuk menyelesaikan permasalahan di Ibu Kota. Menurut Made, tes tersebut merupakan bagian dari rangkaian seleksi terbuka lelang jabatan yang telah dilakukan sebelumnya, seperti seleksi lurah dan camat, kepala puskemas, kepala rumah sakit, dan kepala sekolah.

"Sudah ada instruksi lisan dari Pak Gubernur (Joko Widodo). Implementasinya saat ini masih sedang dirumuskan," kata Made di Balaikota Jakarta, Jumat, (14/3/2014).

Untuk menyukseskan program itu, kata Made, BKD DKI akan menggandeng konsultan swasta. Mereka diharapkan dapat memberi masukan untuk menindaklanjuti instruksi lisan Jokowi itu.

Meski demikian, kata Made, sampai saat ini BKD DKI Jakarta belum menentukan kapan seleksi tersebut akan dilaksanakan. Namun, jika mengacu pada perkataan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, kemungkinan tes tersebut akan dilaksanakan pada April 2014.

"Waktu pelaksanaannya belum diputuskan. Tapi pimpinan ingin kalau bisa April sudah mulai. Kami harus perhitungkan kesiapan segala macamnya karena jangan sampai mengganggu kinerja PNS yang melakukan tes," tukasnya.

Seperti diberitakan, Basuki telah mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan melakukan tes ulang terhadap seluruh PNS dari golongan III-C hingga IV-A. Nantinya, tes akan lebih ditekankan pada aspek kejiwaan (psikologis).

Tujuan dilakukannya tes adalah guna mencari para birokrat yang berdedikasi pada layanan terhadap masyarakat, sebelum mereka menduduki jabatan strategis di tingkat eselon III dan IV. "Rencananya akan kita lakukan bulan depan," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com