"Jangan sampai nanti pembangunan monorel berhenti begitu saja di tengah-tengah, atau sudah berjalan, tiba-tiba berhenti beroperasi dalam waktu lima tahun saja," kata Hasan di Balaikota Jakarta, Selasa (18/3/2014).
Hasan mengatakan, Jokowi menginginkan proyek monorel terus berjalan seperti proyek mass rapid transit (MRT) di London. Menurut dia, MRT London telah beroperasi sejak tahun 1870 dan masih terus beroperasi dengan baik hingga saat ini. Begitu juga dengan pengoperasian MRT di Bangkok.
Hasan mengatakan, perencanaan MRT Bangkok dilaksanakan tahun 1976 dan terealisasi pada tahun 2007. Hingga kini, MRT masih beroperasi dengan baik. Dalam hal tersebut, aspek keberlanjutan yang diinginkan Jokowi kepada PT JM.
Hasan juga menegaskan, PT JM harus realistis terhadap perubahan desain jalan di jalan-jalan yang akan dilalui monorel. Salah satu perubahan desain tata ruang yang terjadi adalah adanya Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang.
"Otomotis ada perubahan desain dong. Jadi, harus realistis lah secara teknis," kata Hasan.
Sementara itu, saat disinggung terkait rencana mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang akan menggunakan tiang pancang monorel sebagai jalur transjakarta layang, Hasan tak dapat berkomentar banyak.
Menurut Hasan, tiang-tiang itu bisa digunakan untuk berbagai macam moda transportasi massal, tak hanya dipergunakan untuk monorel. Sebab, keputusan Gubernur Jokowi melanjutkan proyek pembangunan monorel bertujuan memperbanyak moda transportasi massal di ibu kota.
"Makanya saya tidak bisa bilang, pembangunan monorel itu dihentikan atau tidak. Karena itu kebijakan gubernur," kata Hasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.