Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Jauh dari Kecamatan Pulogadung, Sampah Bau Bertumpuk

Kompas.com - 20/03/2014, 15:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gundukan sampah rumah tangga di Jalan Remaja Raya, tak jauh di belakang Kantor Kecamatan Pulogadung, dibiarkan menumpuk tak terangkut. Sampah yang masuk wilayah RT 01 RW 04, di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, itu menyebarkan bau menyengat.

Wawan (31), warga RT 01 RW 04 menuturkan, petugas kebersihan sudah satu minggu tidak melakukan pembersihan sehingga sampah menumpuk sebanyak itu. "Sudah sangat mengganggu karena kalau lagi hujan baunya semakin menusuk," kata Wawan, saat ditemui di lokasi, Kamis (20/3/2014).

Ia mengatakan, tumpukan sampah itu telah berulang kali dikeluhkan warga setempat. Padahal, menurutnya, sampah yang dihasilkan warga setiap hari itu semakin menumpuk. Warga juga terpaksa menutup hidung untuk menahan aroma yang tidak sedap ketika melewati lokasi pembuangan.

"Kalau pagi belatung pada muncul, kalau siang banyak lalat," ujar Wawan.

Wawan menyatakan, warga di RW 04 sekitar lokasi memang membuang sampah di lokasi tersebut. Sebelumnya, ada boks sampah (velbak) yang diletakan untuk menampung sampah warga. Namun, ia memperkirakan, karena kondisi boks sudah rusak, petugas kebersihan membawa tanpa menggantikannya kembali.

Menurutnya, apabila petugas melakukan pemberisahan pun, sampah tidak diangkut secara menyeluruh. Ironisnya, sampah itu berada tak jauh dari belakang Kantor Kecamatan Pulogadung, hanya terpisah pemukiman berjarak sekitar 100 meter.

"Tapi enggak pernah ada perhatian dari petugas di kecamatan," ujar Wawan.

Pantauan Kompas.com, tumpukan sampah berbagai jenis itu meluber sampai memenuhi separuh badan Jalan Remaja Raya, dengan panjang 20 meter. Jika diukur, tinggi sampah itu mencapai 1 meter atau setinggi dada orang dewasa.

Aroma tidak sedap dapat tercium bahkan ketika berdiri dengan jarak ratusan meter dari lokasi tumpukan sampah. Pencemaran lingkungan juga terjadi karena tumpahan air limbah kotor dari sampah itu, mengalir di saluran air menuju pemukiman warga setempat. Tidak hanya itu, belatung juga terlihat di sekitar lokasi tumpukan sampah.

Tak lama kemudian, terlihat sebuah truk sampah mendatangi lokasi dengan beberapa petugas kebersihan mulai melakukan pengangkutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com